Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina, PT Pertamina Hulu Mahakam
Tokoh Terkait
Kelola Sumur Tua di Kalimantan, Pertamina Hasilkan Gas Segini
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), operator Blok Mahakam, salah satu blok gas tertua di lepas pantai Kalimantan, berupaya untuk mempertahankan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam rangka pemenuhan energi nasional.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Chalid Said Salim mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kegiatan pengeboran di Blok Mahakam guna menahan laju penurunan produksi alamiah di blok ini. Apalagi, ini merupakan salah satu blok migas tertua di Indonesia.
PT PHM mengambil alih pengelolaan Blok Mahakam sejak 1 Januari 2018 lalu dari raksasa migas asal Prancis, Total E&P Indonesie. Total E&P Indonesie sendiri sebelumnya telah menggarap Blok Mahakam ini sejak 1967. Artinya, sumur migas ini sudah dieksploitasi lebih dari 50 tahun.
Chalid mengatakan, pada 2021 produksi gas Blok Mahakam tercatat mencapai 526 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sedangkan pada tahun 2022 ini, produksi gas turun tipis menjadi 522 MMSCFD. Dan pada 2023, produksi gas ditargetkan menjadi 520 MMSCFD.
"Grafik memperlihatkan produksi gas, 2021 itu secara tahunan rata-rata sebesar 526 MMSCFD, kemudian tahun 2022 sebesar 522 MMSCFD, 2023 rencana masih dalam pembahasan, ini sebesar 520 MMSCFD," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/11/2022).
Sedangkan untuk produksi minyak, pada 2021 tercatat mencapai 24,8 ribu barel per hari (bph). Lalu pada 2022 ini, produksi minyak masih relatif stagnan di level 24,8 ribu bph, namun diproyeksikan akan meningkat. Kemudian, pada 2023 produksi minyak direncanakan bisa naik mencapai 27 ribu bph.
"Grafik minyak juga terjadi peningkatan, kalau kita lihat histori 2021 ada 24,8 ribu barel per day. Tahun 2022 sebanyak 24,8 ribu barel per day. Tahun 2023 itu kita akan naik dengan beberapa proyek yang kita 27 ribu barel per day," tuturnya.
Chalid menyebut, sejak alih kelola dari Total E&P Indonesie pada 2018 lalu, pihaknya terus mengebor dan melakukan kegiatan dengan agresif tapi juga tetap efisien.
"Upaya peningkatan produksi tentunya sejak alih kelola tentunya kita lebih masif, agresif dan efisien dalam kegiatan baik itu eksplorasi maupun development," ujarnya.
Namun demikian, dia mengaku terdapat sejumlah tantangan dalam upaya meningkatkan produksi migas di Blok Mahakam ini, salah satunya karena cadangan per sumur berkurang seiring waktu dengan reservoir lensa tersebar. Akibatnya, semakin lebih banyak sumur yang harus dibor.
Dalam kesempatan berbeda, General Manager PHM Krisna mengatakan bahwa PHM menerapkan berbagai inovasi dan aplikasi teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas yang ada. Sehingga dapat terus menghasilkan energi yang selamat, andal, patuh, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
"Kami terus berupaya menahan laju penurunan produksi alamiah dengan menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam operasi produksi, drilling, well intervention/well connection, maintenance/inspection works didukung dengan implementasi SUPREME dalam memelihara dan meningkatkan kehandalan fasilitas operasi dan produksi PHM," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa langkah-langkah strategis tersebut juga dilakukan untuk memenuhi target Rencana Kerja dan Anggaran (Work Plan & Budget/ WP&B) 2022 yang diberikan oleh SKK Migas, yaitu untuk capaian produksi Gas 550 MMSCFD dan produksi Minyak 19,5 ribu barel per hari.
Menurutnya, pemberian insentif dari pemerintah pada awal 2021 membuka peluang bagi PHM untuk melanjutkan program kerja pengembangan WK Mahakam secara ekstensif termasuk program eksplorasi sumur-sumur baru.
"PHM merencanakan pemboran 95 sumur pengembangan (eksploitasi) dan satu sumur eksplorasi. Kami pun berhasil merealisasi sumur tajak pada triwulan pertama tahun ini sebanyak 24 sumur. Target pengeboran ini diharapkan mampu mendorong tambahan produksi rata-rata tahunan di tahun 2022 sebesar 3.951 barel per hari untuk minyak dan 133 MMSCFD untuk gas," paparnya.
[-]
-
Pertamina Hulu Siapkan Rp 64 Triliun untuk Modal 2023(wia)
Sentimen: positif (97%)