Sentimen
Positif (84%)
4 Apr 2023 : 15.12
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak, Pemilu 2019, Pemilu 2014

Kab/Kota: Bambu Apus

Partai Terkait

Partai Hanura, Dirintis Wiranto Kini Dipimpin OSO

4 Apr 2023 : 22.12 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Partai Hanura, Dirintis Wiranto Kini Dipimpin OSO
Jakarta, CNN Indonesia --

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) kembali lolos menjadi salah satu dari total 17 partai politik peserta Pemilu 2024.

Partai yang dipimpin oleh Oesman Sapta Odang (OSO) itu kini memegang nomor urut 10.

Partai Hanura mulanya dirintis dan dideklarasikan oleh mantan Menhankam/Pangab Wiranto bersama beberapa tokoh nasional di Jakarta pada Desember 2006 lalu.

-

-

Ketika didirikan, Wiranto ingin menjadikan Hanura sebagai wadah pergerakan politik yang merekonstruksi model kepemimpinan masa depan yang tegas, lugas dan berani ambil risiko serta bermuara bagi masyarakat. Wiranto pun didapuk jadi Ketum Hanura pertama.

Baru dua tahun didirikan, Hanura beradu untung untuk mengikuti Pemilu 2009. Target utama partai ini mengembangkan diri agar memiliki jaringan luas guna lolos verifikasi KPU sebagai peserta Pemilu. Hasilnya, Hanura mulus lolos verifikasi faktual oleh KPU dan berhasil menjadi peserta pemilu untuk pertama kalinya pada 2009 lalu.

Pada Pemilu 2009, Hanura mendapatkan nomor urut 1 dari 34 Partai politik yang berlaga. Sebagai pendatang baru, Hanura berhasil meraih 17 kursi di parlemen dengan total persentase suara sebesar 3,77 persen.

Keberhasilan Hanura membuat citra Wiranto moncer. Ia langsung digandeng oleh Jusuf Kalla dalam Pemilihan Presiden 2009 sebagai calon wakil presiden (Cawapres). Namun sayang, pasangan yang populer lewat slogan JK- Win kalah dari pesaingnya dan hanya menduduki posisi ketiga dengan 12,41 persen suara.

Sejak era pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Hanura di bawah kepemimpinan Wiranto mengambil posisi sebagai 'oposisi' di parlemen sebagai kontrol pemerintah.

Hanura kembali menjadi peserta Pemilu tahun 2014. Kali ini, Hanura mendapatkan 'amunisi' tambahan berupa bergabungnya tokoh media Hary Tanoesoedibjo. Pelbagai iklan politik Hanura di media milik Hary pun digencarkan kala itu.

Namun, Hanura tak berhasil naik menjadi partai papan tengah. Sebab, di Pemilu 2014 hanya meraih sekitar 6,5 juta suara atau setara 5,3 persen total suara sah nasional. Perolehan suara ini Hanura hanya mendapatkan 16 kursi di parlemen.

Hanura mengalami pergantian kepemimpinan pada Desember 2016. Posisi Wiranto sebagai Ketua Umum diserahkan kepada OSO. Wiranto menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Hanura.

Jelang Pemilu 2019, 'perang saudara' melanda internal Hanura. Konflik dualisme bermula ketika beberapa pengurus daerah mengajukan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum OSO pada Januari 2018. OSO sempat dipecat. Konflik kemudian terus meruncing hingga akhirnya muncul dua kubu yang saling mengadakan Munaslub. Satu kubu mendukung OSO, kubu lain mendukung Daryatmo.

Kemenkumham Yasonna H Laoly kemudian menerbitkan SK kepengurusan kepada kubu OSO dengan alasan keperluan verifikasi partai menjelang Pilkada. Meski demikian, kemelut masih terus terjadi.

Konflik berakhir ketika kedua kubu sepakat berdamai dan mengembalikan kepemimpinan kepada keputusan Munaslub Bambu Apus 2016. Munas itu kemudian menetapkan OSO sebagai ketua umum partai.

Konflik internal yang berlarut-larut membuat suara Hanura anjlok pada Pemilu 2019 lalu. Hanura hanya meraih 2.161.507 suara sah atau 1,54 persen. Partai ini gagal menempatkan wakilnya di parlemen lantaran adanya penerapan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen.

(rzr/isn)

[-]

Sentimen: positif (84.2%)