POROS.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak dituding tidak transparan dan melakukan kecurangan dalam proses rekrutmen Petugas Sensus Pertanian 2023. Pasalnya, banyak peserta yang mengikuti seleksi tidak mengetahui nilai akhir hasil tes yang diikuti.

Hal ini disampaikan oleh aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Lebak, Haetami. Pihaknya mengaku telah menerima banyak pengaduan dari masyarakat yang merasa dicurangi dalam proses rekrutmen Petugas Sensus Pertanian 2023 oleh pihak BPS.

"Banyak aduan yang masuk ke GMNI, Hasil test tidak diumumkan. Kami menilai, BPS tidak transparan dalam proses rekrutmen Petugas Sensus Pertanian 2023. Tes tertulis hanya sebatas formalitas untuk menggugurkan kewajiban dalam pelaksanaan rekrutmen," kata Haetami, Senin 3 April 2023.

Haetami juga menilai dalam proses rekrutmen Petugas Sensus Pertanian 2023 BPS Lebak disilanyalir menerapkan KKN. Hal ini terlihat dengan banyaknya perangkat desa yang lolos seleksi.

"Kami menemukan ada perangkat desa yang tidak ikut tes tulis, tapi dinyatakan lolos. Dataanya kami punya" ujarnya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan aksi unjuk rasa di kantor BPS Lebak guna mendapatkan penjelasan akan carut marutnya proses rekrutmen Petugas Sensus Pertanian 2023.

"Kami sedang menunggu klarifikasi pihak BPS Lebak. Namun jika dalam waktu dekat tidak ada penjelasan dari BPS Lebak, kami akan melakukan aksi demontrasi," pungkasnya. ****