Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: BLACKPINK
Kab/Kota: Kudus, Gambir
Tokoh Terkait
Deddy Corbuzier Akui Siap Jadi Juru Kampanye, Kini Bikin Geger Diangkat Prabowo Jadi Letkol Tituler
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Deddy Corbuzier sedang menjadi sorotan publik usai dianugerahi pangkat Letnan Kolonel Tituler oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Penganugerahan ini diketahui usai dibagikan sendiri oleh Deddy di akun Instagram-nya pada Jumat (9/12/2022).
Pemberian pangkat ini menimbulkan pro dan kontra, sebab banyak yang menilai Deddy tidak berkontribusi apapun di bidang militer sehingga layak dianugerahi pangkat Letkol Tituler.
Di tengah hiruk pikuk tersebut, ahli hukum tata negara Refly Harun mengunggah potongan video wawancaranya bersama Deddy dengan pembicaraan yang cukup mengejutkan.
Lewat video tersebut, selebritas yang dikenal dengan podcast Close The Door tersebut buka-bukaan soal rencana politiknya yang turut menyinggung Presiden Joko Widodo dan Prabowo. Deddy rupanya mengaku tidak tertarik masuk dalam dunia politik praktis.
Baca Juga: Ramai-Ramai Artis Nonton Konser Blackpink, Deddy Corbuzier: Mereka Butuh Traffic!
"Kalau nanyanya sekarang, enggak. Kenapa? Gue merasa ribet," tegas Deddy, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Minggu (11/12/2022).
Deddy Corbuzier dan Refly Harun. (YouTube/Refly Harun)
Refly lantas menodong Deddy untuk memilih opsi karier politik yang menarik untuknya. "Gini aja, masuk partai politik dan tidak masuk partai politik?"
"Tidak," tegas Deddy.
"Jadi kepala daerah dan tidak kepala daerah?"
"Tidak. Supposedly close."
Baca Juga: Deddy Corbuzier Blak-blakan Sebut Artis Nonton Konser BLACKPINK untuk Cari Traffic
"Kampanye untuk orang lain?"
"Bisa jadi. Karena ada media dan ada cuan," ujar Deddy. "Lho kan boleh dong, selama kampanye gue nggak ngata-ngatain orang."
Poin inilah yang disorot ketika Deddy sekarang secara tiba-tiba diangkat menjadi Letkol Tituler oleh Prabowo.
Lewat kesempatan yang sama, pemilik nama asli Deodatur Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo itu juga blak-blakan mengaku sebagai pendukung Jokowi. Hanya saja, Deddy menolak bila disebut sebagai Jokower.
"Kalau Anda ingin mengidentifikasi diri ya, Anda sebenarnya pro atau kontra terhadap Presiden Jokowi?"
"Pro. Gini Bos, saya pro terhadap Presiden Jokowi tapi saya tidak membela beliau," jawab Deddy.
Deddy kemudian menerangkan alasannya yang terkait dengan aksi pemberantasan terorisme. Sebab ayah Deddy rupanya pernah menjadi penyintas ledakan bom di Gereja Bunda Hati Kudus, Gambir, Jakarta Pusat.
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/12/2022). (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
"Jadi ketika gue melihat sebuah pemerintahan, siapapun presidennya, kebetulan sekarang Pak Jokowi. Kalau presidennya Pak Prabowo atau nanti presidennya siapapun, ketika mereka mau untuk menekan adanya terorisme atau apapun itu, gue pasti mendukung," jelas Deddy.
Aspek inilah yang membuatnya pro terhadap pemerintahan Jokowi. Kendati demikian, Deddy tidak menampik ada hal negatif dari pemerintahan Jokowi saat ini.
"Memang dalam pemerintahan, pasti Pak Jokowi tidak mungkin sempurna terus, dan saya menyayangkannya kadang-kadang apa yang mau disampaikan beliau tapi nyampenya suka beda," tutur Deddy.
Di sisi lain, Deddy telah aktif berpangkat Letkol Tituler. Disebutkan bahwa Deddy berhak mendapatkan tunjangan honorarium sebagaimana diatur di Pasal 9 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1959.
Bukan hanya itu, Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, juga memastikan Deddy kehilangan hak pilihnya di Pemilihan Umum. Termasuk kehilangan hak pilih di Pemilu 2024 bila masih bertugas sebagai Letkol Tituler hingga tahun tersebut.
Sentimen: positif (66.7%)