Sentimen
Negatif (79%)
31 Mar 2023 : 17.51
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN

Kab/Kota: Yogyakarta

Tokoh Terkait

Bentengi Keluarga dari Radikalisme, Kaum Perempuan Perlu Memiliki Kecerdasan Digital

31 Mar 2023 : 17.51 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Bentengi Keluarga dari Radikalisme, Kaum Perempuan Perlu Memiliki Kecerdasan Digital

YOGYA - Propaganda berisi ideologi radikal banyak beredar di internet atau media sosial yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini harus dicegah dengan cara memperbanyak pembuatan konten dan narasi positif dalam rangka memperkuat nilai persatuan dan kesatuan.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Nisan Setiadi SE dalam acara Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) bertema 'Cerdas Digital Satukan Bangsa-Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY' di Lantai 2 Gedung Prof Dr Soenarjo (Convention Hall) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (30/3/2023).

Menurut Nisan, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang bisa menyasar siapa saja, terutama yang paling rawan menyasar generasi muda dan perempuan. Salah satu ciri orang yang telah terpapar paham radikal adalah ia akan menjadi anti pemerintah, anti NKRI, anti UUD 1945 dan anti Bhinneka Tunggal Ika.

"Perempuan atau ibu-ibu adalah sosok kuat yang  mendukung kesuksesan suami, anak-anaknya dan keluarganya. Dengan memiliki kecerdasan digital, diharapkan perempuan/ibu bisa membentengi anak-anak dan keluarganya dari bahaya paham radikalisme dan terorisme," katanya.

Bendahara FKPT DIY, Fahmy Akbar Idries mengatakan, FKPT DIY terus menggencarkan upaya-upaya pencegahan radikalisme dan terorisme, salah satunya melalui kegiatan rutin TOP yang menyasar kaum perempuan. Menurutnya, FKPT DIY bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY juga turut berperan aktif melaksanakan program Gubernur DIY yaitu Sinau Pancasila dan Sinau Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu, kafa Fahmy, FKPT DIY bersama Kemenag kabupaten/kota se-DIY mengadakan forum moderasi beragama bagi kerohanian Islam (Rohis) di sekolah-sekolah. "FKPT DIY akan terus menjalin kerja sama dengan banyak pihak dalam upaya mencegah radikalisme dan terorisme dengan leading sector adalah Badan Kesbangpol DIY," katanya.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr Sahiron Syamsuddin MA menuturkan, salah satu penyebab utama seseorang terjerumus dalam tindakan radikalisme dan terorisme adalah kesalahan dalam memahami kitab suci agamanya. Banyak dari mereka yang belajar agama dari ustad-ustad di internet.

"Banyak kasus seperti itu, bahkan ada satu keluarga yang terlibat dalam organisasi terorisme gara-gara belajar agama dari ustad yang salah di internet/media sosial. Maka harus hati-hati ketika mendapat informasi dari internet/medsos jangan langsung percaya," katanya.

Menurut Sahiron, untuk mencegah radikalisme dan terorisme, orang-orang yang tidak radikal (moderat) harus aktif di dunia maya (digital) memberikan informasi atau narasi-narasi tentang moderasi beragama. (Dev)

Sentimen: negatif (79.9%)