Barliang, Divisi hukum, pencegahan, partisipasi Masyarakat, dan hubungan Masyarakat Panwascam Maniangpajo. (foto: Rashid)

“Jumlah video pendek yang berdurasi rata-rata sekitar 3 menit ada 12 video"

RAKYATKU.COM, WAJO - Tantangan praktik politik uang, politisasi sara dan politik identitas pada Pemilu maupun Pemilihan Tahun 2024 nanti, merupakan isu yang serius untuk ditanggapi oleh Penyelenggara Pemilu khususnya Bawaslu.

Karena itu jauh hari, Panwascam Maniangpajo sudah melakukan sosialisasi dan menggalang dukungan ke seluruh stakeholder yang ada di Kecamatan Maniangpajo untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan dari ketiga isu tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (HP2H) Panwaslu Kecamatan Maniangpajo, Barliang, pada Jumat (31/03/2023) di Sekretariat Panwascam Maniangpajo.

Baca Juga : Di Hadapan Hakim MK, Yusril Beber Sisi Gelap Sistem Proporsional Terbuka

Menurutnya, upaya menggalang dukungan itu berhasil. Terbukti, mulai dari Camat, Koramil 1406-03, Kapolsek, Kepala UPTD PKM, Lurah dan Kepala Desa se Kecamatan Maniangpajo semua membuat video pendek.

“Jumlah video pendek yang berdurasi rata-rata sekitar 3 menit ada 12 video, yang memuat ajakan ataupun himbauan untuk bersama-sama mencegah terjadinya praktik politik uang, politisasi sara dan politik identitas," sebut Barliang.

Ke dua belas video pendek itu, lanjut Barliang, sudah diposting pada sosial media (sosmed) baik Instagram maupun Facebook milik Panwaslu Kecamatan maniangpajo.

Baca Juga : Pengadilan Jakarta Pusat Perintahkan KPU Tunda Pemilu 2024

“Selain itu, Panwascam Maniangpajo juga selalu aktif melakukan sosialisasi ataupun mengedukasi serta memberi pemahaman politik kepada masyarakat, akan bahayanya praktik politik uang, politisasi sara dan politik identitas," jelas mantan Panwascam Pemilu 2019 ini.

Penulis : Abd Rasyid. MS