Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Nabire
Kasus: covid-19, pembunuhan
Tokoh Terkait
Ada Air Liur Pelaku di Payudara Korban, Ini 5 Fakta Pembunuhan Dokter Mawartih di Nabire
Vivanews.com Jenis Media: Nasional
Jumat, 31 Maret 2023 - 05:00 WIB
VIVA Nasional - Meninggalnya Dokter Mawartih Susanty, Sp.P atau yang biasa di panggil Dokter Mawar menyisakan luka amat mendalam bagi keluarga maupun tenaga kesehatan di Indonesia.
Dokter Mawartih ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya pada Kamis 9 Maret 2023 lalu. Jenazah sudah diterbangka dari Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah ke Kota Makassar.
Seperti diketahui, Dokter Mawar merupakan satu-satunya dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire. Ia sudah berada di RSUD Nabire selama enam tahun dan seharusnya menjadi tahun terakhir sebelum sebelum pindah ke rumah sakit lain. Berikut beberapa fakta terbaru pembunuhan dokter Mawartih:
1. Polisi Berhasil Tangkap Pelaku
Pelaku pembunuhan dr Mawartih Susanti Sp.P, dokter spesialis Paru di RSUD NabireKapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri beserta jabatannya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Dokter Mawartih Susanty.
"Benar pelaku kita sudah tangkap. Pelaku berinisial KY merupakan cleaning service di rumah sakit Nabire. Ini didapat setelah kita mencocokkan hasil swab, (di bagian tubuh korban-red), air liur pelaku identik dengan yang ada di korban," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, di Mapolda Papua, kepada wartawan, Rabu, 29 Maret 2023.
2. Terancam Hukum Mati
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakiri
Pelaku pembunuhan Dokter Mawarti berinisial KY akan mendapatkan hukuman mati sesuai pasal 340 KUHP terindikasi pembunuhan berencana. Selain itu, Polda Papua juga telah mengamankan barang bukti berupa handphone milik korban di gudang lantai dua ruang Poli RSUD Nabire.
3. Motif Sakit Hati
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri merilis kasus pembunuhan Dokter Mawartih
Pelaku pembunuhan Dokter Mawarti berinisial KW merupakan seorang Cleaning Service di RSUD Nabire. Dari hasil pemeriksaan mendalam, Polda Papua berhasil mengungkap motif pelapukan karena sakit hati, perihal pembagian uang insentif Covid-19 dari tahun 2020 dipotong yang awalnya Rp15 juta menjadi Rp7 juta
"Pelaku mengaku seharusnya menerima dana insentif Covid-19 sebesar Rp 15 juta, namun dipotong korban dan pelaku hanya menerima Rp 7 juta. Hal ini mengakibatkan pelaku KW akhirnya gelap mata dan menganiaya dr Mawartih dengan cara menutup wajah korban memakai rok bintik-bintik putih yang disimpan dalam lemari kamar dan kemudian membersihkan tempat kejadian perkara (TKP)," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, Rabu, 29 Maret 2023.
4. Ada Air Liur Pelaku di Payudara Korban
Police line atau garis polisi.
Irjen Fakhiri menegaskan kasus pembunuhan dokter Mawartih Susanty terungkap dengan menggunakan scientific crime investigation dan mencocokkan dengan DNA yang ditemukan dari korban dan pelaku.
Menurut Fakhiri, polisi menemukan titik terang pelaku pembunuhan dari hasil pemeriksaan swab air liur yang menempel di bagian puting payudara korban. Dari hasil pemeriksaan beberapa DNA cocok dengan pelaku. "Jadi air liur pelaku identik dengan yang ada di korban. Pelaku KW kita sudah tangkap," ungkapnya.
5. 45 Saksi Dimintai Keterangan
Kepala Bidang Humas Polda Papua Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady PrabowoSebelum terungkap tersangka KW, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Prabowo telah memeriksa saksi sebanyak 45.
"Memang sudah 45 orang saksi yang dimintai keterangannya dan beberapa barang bukti diamankan di Polres Nabire,” kata Kombes Benny kepada Antara.
Sentimen: negatif (100%)