Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jember
Tokoh Terkait
Tahun Depan, Hotel Kebonagung Diubah Jadi Museum Daerah Jember
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Jember (beritajatim.com) – Riwayat Hotel Kebonagung akan berakhir tahun depan. Pemerintah Kabupaten, Jember, sudah memutuskan mengubahnya menjadi museum daerah dengan dana Rp 1,073 miliar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2023.
Anggaran ini terbagi untuk perencanaan dan pengawasan, serta pembangunan fisik. “Konsepnya kami sesuaikan dengan ruang yang ada di museum inui. Museum ini bisa untuk semuanya, termasuk untuk batu-batu peninggalan zaman megalitikum dan kekinian seperti JFC (Jemver Fashion Carnaval) dan seni budaya lainnya. Ada tim kesekretariatan untuk pengelolaan museum ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember Harry Agustriono, Senin (24/10/2022).
Kolam renang akan dipertahankan. Namun melimpahnya aliran air di sekeliling lokasi hotel akan dimanfaatkan untuk kolam-kolam ikan. “Itu bagian dari kegiatan di situ. Harapannya bisa include. Juga bisa digunakan untuk menaruh barang-barang museum di outdoor. Cuma pengamanannya harus kita jaga karena punya nilai sejarah yang harus dipertahankan.” kata Harry.
Menepis kesan museum yang kuno dan tidak menarik minat, Harry akan membangun imaji museum tersebut sebagai sarana destinasi wisata. “Bukan hanya menyimpan benda purbakala. Di sana ada kolam renang, museum, dan wahana seperti di Bali. Ada keinginan mini zoo tentang ikan. Di sana anak-anak bisa main air, kolam renang. Ada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Jadi satu kesatuan,” katanya.
“Di sana kan sudah ada pengunjungnya, yakni orang yang ke kolam renang. Kami dorong mereka bisa ke situ (museum) sekaligus untuk edukasi. Untuk menarik, kami bisa bekerja sama dengan (lembaga) pendidikan, untuk anak-anak kita edukasi dengan kolam alam. Teman-teman peternak koi juga kami bawa ke sana,” kata Harry.
Dinas Pariwisata akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. “Ini museum yang berbeda. Namanya belum ada. Baru museum,” kata Harry.
Rencana ini didukung Komisi B DPRD Jember. Sekretaris Komisi B David Handoko Seto berharap nama museum itu bukan Museum JFC (Jember Fashion City). “Nanti nama Jembernya bisa hilang,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Hendy Siswanto memang ingin membangun museum Jember Fashion City. “Dalam (museum) Jember Fashion City ini ada Jember Fashion Carnaval (JFC). Kemarin Ibu Gubernur dengan diamini Menteri Parekraf yang mewakili Presiden Pak Joko Widodo ingin agar JFC masuk dalam kalender karnaval dunia,” katanya, medio Agustus 2022.[wir/suf]
Sentimen: positif (78%)