Sentimen
Tokoh Terkait
Golkar Sebut KIB Berkemungkinan Merapat ke Koalisi Lain
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
Ketua DPP Partai Golkar Jawa Barat, TB Ace Hasan Syadzily menyebut, peluang merapatnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan koalisi-koalisi lain untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mungkin saja terjadi.
Ungkapan Ace itu menanggapi pernyataan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang menyinggung koalisi besar, usai menghadiri kegiatan buka puasa bersama dan silaturahmi dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh beberapa waktu lalu.
"Koalisi besar kan sebetulnya sudah pernah terlaksana dan saat ini kan koalisi besar, tapi untuk 2024 tentu dorongan untuk koalisi besar itu masih mungkin bisa dilakukan. Dalam rangka apa?, dalam rangka kekuatan politik dalam menghadapi Pilpres 2024," kata Ace ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa (28/3).
Baca juga: Airlangga Ngebet Nyapres, Golkar Sulit Gabung Koalisi Perubahan
"(Koalisi Besar) Ini bisa mengkonsolidasikan dukungan terhadap bagaimana pemerintahan 2024-2029 bisa stabil, maka koalisi besar itu masih mungkin bisa dilakukan jika dinamika politiknya masih sangat terbuka, makanya Pak Airlangga melontarkan tentang Koalisi Indonesia Bersatu bisa saja berkoalisi dengan koalisi-koalisi yang lain," imbuhnya.
Disinggung terkait informasi adanya arahan Jusuf Kalla kepada Airlangga untuk mempertimbangkan memperbesar koalisi dengan merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Ace menegaskan Airlangga tentunya memiliki pandangan tersendiri terkait hal tersebut.
Baca juga: Jusuf Kalla Disebut Sarankan Golkar Merapat ke Partai Pendukung Anies Baswedan
"Pak Airlangga sebagai ketua umum tentu memiliki satu pandangan tersendiri dalam menentukan arah bagaimana koalisi, atau pilihan dalam konteks koalisi ke depan yang akan beliau ambil," jelasnya.
Terkait makna pertemuan antara Airlangga dengan Surya Paloh di acara buka puasa bersama Partai NasDem, Ace menyebut tidak ada hal spesial, menurutnya itu hanya sebuah silaturahmi
"Kalau Pa Airlangga hadir di acara NasDem itu kan tentu bagian dari silaturahmi politik yang biasa. Kalau diundang, ya diundang, beliau pasti datang," tukasnya. (Rif)
Sentimen: positif (96.9%)