JawaPos.com – Surat permintaan maaf yang dikirimkan Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan kepada Cristalino David Ozora tampaknya bertepuk sebelah tangan. Pihak keluarga David enggan memberikan maaf kepada Shane.

“Bagi keluarga ini surat yang nirempati. Kenapa? Pertama adalah ini surat dikirim tanggal 14 Maret, hampir 1 bulan setelah peristiwa,” kata perwakilan keluarga David, Alto Luger, saat dihubungi, Rabu (29/3).

Penyebab nirempati lainnya yang dimaksud keluarga David yakni di dalam suratnya, Shane meminta didoakan agar bisa menyelesaikan kasus hukum yang menjeratnya. Padahal kondisi David begitu parah dibuat oleh Mario Dandy Satriyo, termasuk Shane.

Oleh karena itu, pihak keluarga tidak akan memberikan maaf kepada Shane. Dan meminta agar seluruh pelaku diproses hukum. “Tidak ada kata damai,” jelas Alto.

Sebelumnya, tersangka Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan menulis secarik surat untuk Cristalino David Ozora. Surat ini berisi permintaan maaf atas peristiwa yang terjadi.

Pengacara Shane, Happy SP Sihombing, membenarkan kliennya menulis surat tersebut. “Surat itu original ditulis oleh Shane Lukas. Dia bilang tolong kasih dong ke adik David,” ucapnya saat dihubungi, Selasa (28/3).

Happy mengatakan dirinya mengirim surat itu dan bunga pada pekan lalu ke Rumah Sakit Mayapada Kuningan. Saat itu dirinya bertemu perwakilan keluarga. Surat dan bunga kemudian dititip di ruang customer service karena ayah David tidak bisa menemui.

Menurut Happy, surat tersebut adalah itikad baik sekaligus penyesalan Shane atas penganiayaan yang terjadi. “Artinya dia bakal mengungkap apa yang dia alami, apa yang dia dengar,” jelasnya.

Berikut isi surat yang ditulis tangan oleh Shane Lukas untuk David:

Surat Untuk Adik David

Shalom/Assalamualaikum

Adik David, sebelumnya abang Shane Lukas mau meminta maaf kepada Adik David, papa, dan mama David, serta keluarga dan orang-orang yang David sayang. Saya juga meminta maaf kepada adik dan orang tua teman David atas kejadian yang menimpa adik David. Saya atas nama pribadi meminta maaf. Dan saya mohon bantu doa kepada keluarga David dan teman-teman agar saya bisa bantu memecahkan perkara ini.

Editor : Edy Pramana

Reporter : Sabik Aji Taufan