Sentimen
Positif (49%)
29 Mar 2023 : 10.21
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Kristen, Budha, Katolik, Hindu

Event: Ramadhan

Hewan: Domba

Kasus: Praktik prostitusi

Diinisiasi Gus Miftah, Erick Thohir Bersama Tokoh Lintas Agama Gaungkan Toleransi 

29 Mar 2023 : 10.21 Views 7

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Diinisiasi Gus Miftah, Erick Thohir Bersama Tokoh Lintas Agama Gaungkan Toleransi 

AKURAT.CO Pendeta kondang tanah air Gilbert Lumoindong kembali menunjukan sikap toleransinya sebagai pemuka agama. Ia hadir dalam acara yang bertajuk “Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama” dibalut dengan dialog kebangsaan.

Tak sendiri, pendeta kondang kelahiran 26 Desember ini ditemani oleh Gus Miftah, yang turut dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir. Acara buka puasa bersama ini digelar di Hotel Borobudur Jakarta pada Selasa (28/3/2023).

Dalam acara buka puasa tersebut, Gilbert berpesan agar sesama umat beragama di Indonesia harus saling menghargai perbedaan. Menjadikan perbedaan sebagai simbol persatuan umat, walau berbeda keyakinan, etnis, pendapat dan lainnya.  Sesama umat beragama harus tetap menjaga keharmonisan sebagai sebuah bangsa yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan kebhinekaan.

baca juga:

Ia juga menghimbau kepada masyarakat bisa saling membantu sesama dalam kesusahan, bersikap gotong-royong yang telah menjadi budaya leluhur bangsa.

“Jadi acara ini diinisiasi oleh Gus Miftah, dia yang menghubungi untuk gelar buka puasa bersama. Di bulan Ramadhan ini spesial bagi saudara muslim, spesial juga bagi umat kristiani karena akan menyambut paskah. Maka di sini menjadi ajang silaturahmi kita bersama. Mari kita berdoa kepada Tuhan semoga semua diberkati, Indonesia dan semua yang hadir dilindungi Tuhan. “terang Pdt Gilbert saat membuka acara.

Sikap toleransi ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Para Pendosa, sebutan Gus Miftah, yang sering memberikan kajian di tempat prostitusi maupun dunia malam. Ia berharap dengan adanya buka puasa bersama yang diiringi dengan kegiatan santunan kepada anak yatim ini bisa meningkatkan kekokohan dan mempererat tali silaturahmi sesama anak bangsa. Serta, semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Gus Miftah pun berumpama Indonesia layaknya rumah yang memiliki enam kamar. Di tiap kamar ialah representasi dari tiap agama yang di yakini di Indonesia. Jika ingin Indonesia ini damai mengenai keberagaman agama, maka sudah selayaknya sebagai penghuni rumah untuk tak memasuki ruang kamar yang bukan miliknya.

“Saya meyakini, jika kita masuk ke kamar masing-masing, tidak akan menciptakan masalah. Karena tidak menganggu keyakinan orang lain. Kita dipersatukan dengan perbedaan yang ada, berdiri di negara yang sama, yaitu Indonesia. Jangan mau diadu domba, saya menyerukan untuk membantu pemerintah menciptakan suasana yang akur dan kondusif,“ pintanya.

Di tempat yang sama Erick Thohir merasa bangga dan bersyukur acara ini turut dihadiri perwakilan pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.

“Saya rasa kita patut bersyukur, karena melihat Indonesia dari segala sisi, semuanya baik. Kita diberi kelengkapan oleh Tuhan, Indonesia yang banyak masalah namun dengan masalah itu kita justru semakin bersatu untuk menyelesaikan masalah,“ papar Menteri yang juga Ketua PSSI tersebut.

“Kita diajarkan karakter oleh leluhur, saya rasa tantangan ke depan adalah karakter dan moral bangsa. Jadi karakter ini harus selalu dirawat, dipupuk. Sehingga menciptakan bangsa yang berakhlak,” pungkasnya

Sebagaimana diketahui, Rasulullah SAW di akhir hayatnya mengingatkan umatnya untuk meninggalkan sikap jahiliah, memberikan contoh untuk saling menghargai siapa saja tanpa membeda-bedakan suku, ras dan golongan lain.

Pada hakekatnya manusia mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah SWT. Tidak ada yang membedakan keduanya, kecuali amal ibadah serta ketaatan mereka kepada Yang Maha Kuasa.

Dalam hadist-Nya Baginda Nabi menyatakan “Wahai sekalian manusia! Tuhan kalian satu, dan ayah kalian satu, ingat! Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang non-Arab dan bagi orang non-Arab atas orang Arab. Tidak ada kelebihan bagi orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, bagi orang berkulit hitam atas orang berkulit merah, kecuali dengan ketakwaan.” (HR. Ahmad)[]

Sentimen: positif (49.8%)