Namun praktik politik uang itu sulit ditindak bila dilakukan di lingkup rumah atau properti pribadi.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Publik dihebohkan dengan kabar tersebarnya amplop merah berlogo PDIP beserta foto Ketua PDIP Said Abdullah di sebuah masjid Sumenep, Madura. Mengenai hal ini, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) angkat suara.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja memastikan pihaknya akan menindak praktik uang dalam politik. Koordinasi sudah dilakukan dengan Bawaslu Sumenep terkait penelusuran kasus tersebut.

"Yang kemudian menandakan lambang partai di dalam tempat ibadah tidak diperkenankan. Itu untuk menjaga kondusivitas masa kampanye," kata Rahmat Bagja di kompleks DPR RI, Senin (27/3).

Mengenal Mulyadi, Pria Gondrong yang Lagi Viral karena Jogetannya

Akan tetapi, lanjut Rahmat, praktik politik uang itu sulit ditindak bila dilakukan di lingkup rumah atau properti pribadi.

“Ini bicara ruang publik. Tempat ibadah yang di ruang publik ya," jelasnya.

Rahmat menekankan dugaan pelanggaran dari PDIP itu akan diselidiki lebih lanjut. Bila terbukti, sanksi administrasi dan pemanggilan terhadap pihak yang bersangkutan akan dijatuhkan.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah tak menampik video yang beredar soal amplop bergambar dirinya dan logo partainya yang dibagikan kepada jemaah di masjid.

Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur itu mengakui bahwa dirinya bersama DPC PDIP Madura sempat membagikan 175 ribu paket sembako kepada kaum miskin selama masa reses anggota dewan pada Maret. Sebagian sembako tersebut berupa uang.

Menurut Said, uang tersebut bagian dari zakat mal yang rutin ia keluarkan setiap tahun.

"Hal itu (zakat mal) rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006 lalu. Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin," kata Said dalam keterangannya, Senin (27/3).