Sentimen
Positif (72%)
29 Mar 2023 : 04.16
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Fakta Tradisi Tumbilotohe di Gorontalo, Pasang Lampu di Sekitaran Masjid Jelang Hari Raya Idul Fitri

29 Mar 2023 : 04.16 Views 2

Poros.id Poros.id Jenis Media: Regional

Fakta Tradisi Tumbilotohe di Gorontalo, Pasang Lampu di Sekitaran Masjid Jelang Hari Raya Idul Fitri

POROS.ID - tradisi pasang lampu di Gorontalo disebut juga dengan "Tumbilotohe" yang berasal dari bahasa Gorontalo yang artinya adalah "pasang lampu". tradisi ini diadakan pada malam menjelang hari raya Idul Fitri, dan telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Gorontalo selama berabad-abad.

Perayaan ini dilakukan pada 3 malam terakhir menjelang hari raya Idul Fitri. Pemasangan lampu dimulai sejak waktu magrib sampai menjelang subuh.

Berikut fakta dan sejarah tradisi Tumbilotohe atau pasang lampu di Gorontalo yang kami lansir dari berbagai sumber.

Menurut sejarah, tradisi Tumbilotohe pertama kali dilakukan pada abad ke-16 oleh para ulama dan penyebar agama Islam di Gorontalo. Mereka memasang lampu di sekitar masjid dan pemukiman warga untuk menandai berakhirnya bulan Ramadan dan memperingati hari raya Idul Fitri.

Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi Tumbilotohe semakin berkembang dan menjadi lebih besar. Pada saat ini, tradisi ini melibatkan seluruh masyarakat Gorontalo yang memasang lampu di rumah, jalan-jalan, dan di sekitar tempat ibadah. Lampu-lampu yang dipasang biasanya berbentuk bintang atau bentuk lain yang menarik, dan diberi warna-warna yang cerah.

tradisi Tumbilotohe di Gorontalo juga menjadi ajang untuk bersilaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antarwarga. Selain itu, tradisi ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Gorontalo, sehingga mendorong perkembangan pariwisata di daerah ini.

Secara keseluruhan, tradisi pasang lampu Tumbilotohe di Gorontalo merupakan warisan budaya yang berharga dan menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Gorontalo. ***

Sentimen: positif (72.7%)