Sentimen
Olimpik Pro3 Siniar: Kisah Atlet Banting Setir Jadi Sopir Pusat Pemberitaan
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
KBRN, Jakarta: Kehidupan atlet setelah pensiun dari gelanggang olahraga begitu beragam. Ada yang tetap stabil dari sisi aktivitas dan perekonomiannya, tetapi tidak sedikit harus kerja keras demi bertahan hidup.
Nah, Marina Segedi merupakan satu dari sekian mantan atlet yang kudu berjuang habis-habisan untuk mencari rezeki. Eks atlet pencak silat ini sampai pernah menjadi sopir taksi untuk menyambung hidup.
Marina merupakan salah seorang yang pernah berjaya di cabang olahraga pencak silat. Misalnya sempat ikut membawa nama Indonesia di Kejuaraan ASEAN 1980 Singapura.
“Waktu itu pencak silat baru pertama kali diselenggarakan di luar Indonesia. Selain itu saya juga pernah bertanding di banyak kejuaraan lainnya,” kata Marina, dalam Pro3 Siniar RRI yang dipandu Danang Sundoro.
Namun kehidupan atlet dahulu, apalagi dari cabor kurang populer di Indonesia, dikatakan Marina Segedi tidak seberuntung sekarang. Terutama dari segi penghargaan dan pencapaian lomba yang diikuti.
“Akhirnya saya memilih jadi sopir taksi sejak 1990 hingga 2013. Setelah itu coba dagang buka toko, tetapi harus tutup,” kata Marina yang sekarang memilih nge-Grab dan bisnis makanan kecil-kecilan.
Sekadar diketahui Marina merupakan sopir taksi wanita pertama di perusahaan taksi, Blue Bird, pada masa itu. Jalan hidup sebagai sopir taksi tidak disesali, karena memang sudah menjadi rencana Tuhan.
“Jadi sopir taksi ini saya juga dipertemukan dengan pegawai Kemenpora, yang akhirnya memberi jalan dapat penghargaan sebagai mantan atlet. Saya dapat bantuan uang muka untuk membeli rumah,” ujar Marina.
Masih banyak cerita lain tentang perjalanan Marina sebagai atlet, maupun setelah bekerja serabutan untuk bertahan hidup. Langsung saja simak detailnya di channel YouTube Pro3 Siniar RRI.
Sentimen: positif (99.2%)