KBRN, Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara terkait dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) di lingkungannya. Arifin menyebut, terdapat indikasi beberapa orang terlibat dalam kasus ini.

Hal itu disampaikan Arifin ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/4/2023). "Ada indikasi kurang lebih ya beberapa orang ya (terlibat)," katanya.

Meski demikian, ia tidak menjelaskan lebih rinci terkait kasus yang diduga terjadi di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba). Ia menyebut, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Masih dalam proses, kita tunggu aja. Tunggu hasil daripada pemeriksaannya," ujarnya. 

Arif menyebut, dengan temuan kasus ini, pihaknya akan memperketan pengawasan internal dilingkungan Kementerian ESDM. "Kita harus melakukan lagi pengawasan yang lebih dalam, lebih ketat lagi, termasuk juga prosedur-prosedur yang harus kita benahi," ucapnya.

Diketahui, KPK mengkonfirmasi tengah mengusut kasus dugaan korupsi pembayaran tukin pegawai di Kementerian ESDM. Kasus ini berawal dari aduan masyarakat yang ditindaklanjuti dengan proses penyelidikan dan penyidikan.

Dari kasus ini, negara diduga mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah. KPK juga menduga uang hasil korupsi tukin digunakan untuk  sejumlah hal. 

Beberapa diantaranya untuk membeli aset hingga pemenuhan proses pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). KPK pun menyatakan bakal mendalami dugaan keterlibatan lembaga lain dalam kasus ini. 

KPK juga telah menggeledah sejumlah lokasi terkait kasus ini. Beberapa tempat yang digeledah yaitu Ditjen Minerba dan Kantor Kementerian ESDM.