Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Kembalikan Kepercayaan Publik, Ahmad Najib Minta Menkeu Tertibkan ASN yang Emosional Main Medsos
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
Kementerian Keuangan juga didesak untuk menertibkan para oknum pegawai yang ikut-ikutan merespon media sosial
JAKARTA, JITUNEWS.COM- Anggota Komisi XI DPR, Ahmad Najib Qodratullah mendorong Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melakukan perbaikan pada birokrasi maupun mental pegawai di Kementrian Keuangan.
Hal itu dimaksudkan agar para jajaran Kemenkeu tidak ikut-ikutan mengomentari secara sembarangan dan emosional dalam menaggapi berbagai permasalahan yang timbul dari media sosial .
“Jadi kementerian keuangan, khususnya harus pandai-pandai menangangi permasalahan. Karena sebuah permasalah akan menjadi sangat kompleks kalau sudah masuk dalam media sosial,” ujar Najib saat Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin (27/3/2023).
Sri Mulyani Tak Tahu Soal Transaksi Janggal Rp300 T, PPATK: Sudah Diserahkan 200 Kali
Kementerian Keuangan juga didesak untuk menertibkan para oknum pegawai yang ikut-ikutan merespon media sosial dengan bahasa kasar dan tidak santun.
Menurutnya akibat perkataan kasar dan tidak santun itu dapat membuat netizen dan masyarakat bertambah marah terhadap Kemenkeu, karena masyarakat terpancing emosi dari oknum ASN tersebut.
“Saya minta perhatian terhadap hal itu Bu Menteri. Kalau ada pegawai yang belum mampu berbicara di medsos, sebaiknya tidak usah melakukan,” tuturnya.
Dalam hal ini, Najib mengatakan kepada Sri Mulyani agar benar-benar profesional menangani persoalan yang timbul dari media sosial.
“Saya mengapresiai Bu Menkeu yang sudah menggunakan medsos sebagai sarana menjelaskan kepada publik, namun sayangnya pada level bawah belum mampu memanfaatkannya secara bijak,” terangnya.
Oleh karena itu, kata Najib-sapaan akrabnya, para dirjen harus bisa menjelaskan kepada publik dengan cara-cara dan gaya netizen dalam media sosial.
“Jangan menggunakan bahasa yang terlalu kaku, karena para netizen itu tidak terlalu paham dengan istilah-istilah teknis,” imbuhnya
Klarifikasi Soal Transaksi Mencurigakan Rp300 T, PPATK: Bukan Korupsi Pegawai KemenkeuSentimen: negatif (79%)