Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya masih menjadi tujuan favorit warga Surabaya untuk melaksanakan Tarawih di hari ketiga Ramadan, tepatnya pada Minggu (26/3/2023).

Hal tersebut terlihat dari banyaknya warga yang sudah memadati halaman luar maupun dalam masjid, bahkan sebelum Adzan Isya’ berkumandang.

Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga warga paruh baya terlihat di sekitaran area masjid. Ada yang sekedar bercengkerama, bersenda gurau, serta yang masih menikmati berbuka puasa.

Bangga Pamungkas, salah seorang warga Kecamatan Rungkut mengaku nyaman jika melakukan ibadah di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.

“Tempatnya nyaman, lahan parkirnya luas. Suasananya teduh aja gitu, jadi bisa menikmati bersama keluarga sambil menikmati makanan buka puasa,” terangnya kepada suarasurabaya.net.

Bangga yang ditemani sang istri mengaku, kalau kali ini merupakan hari ketiga berturut-turut dirinya Tarawih di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.

“Kali ini beda karena ditemani istri, jadi lebih adem lagi suasanya,” ucapnya sambil tertawa.

Demikian Putri Ayu, istri Bangga Pamungkas mengungkapkan bahwa ini kali pertama dia ikut Tarawih di Masjid Nasional Al-Akbar.

“Sebelumnya belum pernah. Mending milih masjid terdekat, tapi hari ini kan Minggu dan diajak suami jadinya ya sekalian aja jalan-jalan,” kata Putri.

Di lain sisi, Naufal Zulfikar warga asal Malang mengatakan dirinya ingin mencoba Tarawih di Masjid Nasional Al-Akbar karena tertarik dengan kemegahan masjid.

“Dari jauh itu ya terlihat gede banget masjidnya, jadi tadi pas mau jalan-jalan sekalian aja deh belok pengen nyoba merasakan salat Tarawih di sini,” jelasnya.

Naufal mengaku sudah berada di Masjid Nasional Al-Akbar sejak pukul 15.00 sore WIB. “Sekalian pengen juga merasakan buka bersama di salah satu masjid indah ini,” katanya.

Jemaah keluar dari masjid sesaat setelah tarawih di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Minggu (26/3/2023). Foto Ihza/magang suarasurabaya.net

Pada kesempatan lain, Helmy M. Noor Humas Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya bahwa sejak hari pertama pelaksanaanya, Tarawih sudah full.

“Hari pertama, jemaah mencapai 15 ribu. Angka 15 ribu itu dari hasil pengukuran. Di dalam masjid itu ada tiga sektor. Ada sektor utara, tengah, dan selatan. Hari kedua dan ketiga rata-rata 10 ribuan jemaah,” jelas Helmy.

Dirinya juga mengatakan bahwa setiap akhir pekan jemaah bisa saja bertambah. “Saya asumsikan, setiap akhir pekan jemaah tarawih bisa saja mencapai 15 ribu kalau hari-hari reguler sekitar 10 ribuan,” tutupnya. (ihz/bil/iss)