PP Muhammadiyah bentuk LKKS untuk kaji isu strategis kebangsaan
Antaranews.com Jenis Media: Politik
"Kajian mengenai hal ini diharapkan bisa membaca realitas umat yang sesungguhnya, aspek yang strategis dan punya dampak luas bagi pemajuan umat Islam. Tidak terjebak pada tarik menarik representasi umat Islam," ucap Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nasir dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Haedar sebelumnya menyampaikan hal itu secara daring di hadapan rapat koordinasi pengurus LKKS di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (21/3).
Haedar menyebut ada empat isu strategis yang perlu menjadi perhatian LKKS, yaitu sistem gerakan Muhammadiyah, organisasi dan kepemimpinan, jaringan dan sumber daya, serta aksi dan pelayanan.
Empat isu strategis tersebut dapat diformulasikan untuk menjawab tantangan internal dan eksternal Muhammadiyah.
Misalnya, tutur Haedar melanjutkan, mengangkat realitas baru tentang kenyataan umat Islam di bidang politik, ekonomi, pendidikan, budaya, dan lainnya
Pesan senada ditegaskan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, yang menyampaikan bahwa Muhammadiyah harus mampu menyajikan proposal perubahan kebijakan bagi negara, meskipun dengan cara yang berbeda dari partai politik.
Melalui lembaga ini, kata Mu’ti, Muhammadiyah dapat merespons isu strategis terkait isu kebangsaan dan global secara komprehensif berbasis data atau evidence.
Demikian halnya dengan peran-peran kemitraan yang dapat dimainkan oleh lembaga ini. Kemitraan ke depan tidak bisa dibangun secara sporadis, termasuk misalnya konsep internasionalisasi Muhammadiyah.
"LKKS bisa memainkan peran rintisan dan inisiasi kemitraan-kemitraan strategis," kata Mu’ti.
Menanggapi arahan itu, Ketua LKKS PP Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq menyatakan kesiapannya menjalankan amanah Ketua Umum dan Sekum PP Muhammadiyah tersebut.
Fajar optimistis kehadiran lembaga ini akan menjadikan gerakan Muhammadiyah lebih dinamis dalam merespon isu-isu fundamental yang berdampak jangka panjang.
"Semangat LKKS adalah menjembatani, menghubungkan, dan mensinergikan Muhammadiyah dengan segenap kekuatan strategis bangsa. Muhammadiyah hadir sebagai bagian dari solusi, jadi kita harus terlibat aktif, bukan mengisolasi diri dari dinamika kebangsaan," ujar Fajar.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sentimen: positif (66.7%)