Sentimen
Negatif (100%)
27 Mar 2023 : 01.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Duren Tiga, Magelang

Kasus: pembunuhan, penembakan

Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Nofriansyah Yosua Hutabarat

Nofriansyah Yosua Hutabarat

Wahyu Iman Santoso

Wahyu Iman Santoso

Ferdy Sambo soal Skenario Tembak Brigadir J: Beruntung CCTV Rusak

27 Mar 2023 : 01.50 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Ferdy Sambo soal Skenario Tembak Brigadir J: Beruntung CCTV Rusak
Jakarta, CNN Indonesia --

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana sekaligus mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo merasa beruntung lantaran CCTV rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan yang menjadi lokasi penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J rusak.

Ia memanfaatkan rusaknya CCTV itu untuk melancarkan skenario tembak-menembak antara Brigadir J dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.

Pengakuan itu bermula saat hakim ketua Wahyu Iman Santoso menanyakan kondisi CCTV rumah dinas Duren Tiga. Sambo mengatakan CCTV tersebut rusak. Hal itu diketahui usai Sambo bertanya kepada asisten rumah tangga (ART) Diryanto alias Kodir tak lama peristiwa penembakan.

-

-

"Saudara mengatakan menanyakan kepada Kodir, kapan itu saudara tanya?" tanya hakim.

"Setelah kejadian. Malam hari," jawab Sambo.

"Pada saat jenazah sudah diangkut atau belum?" tanya hakim lagi.

"Saya tidak tahu pasti, yang jelas saya menanyakan kepada Kodir waktu itu, karena sudah disampaikan bahwa itu rusak. Maka saya yakin saja kalau itu rusak seandainya itu hidup, pasti tidak akan seperti ini," jawab Sambo.

Kemudian, Sambo mengaku mengetahui bahwa CCTV itu benar-benar rusak saat Bareskrim Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk yang kedua kalinya.

Hakim lantas mencecar mengenai pernyataan Sambo yang disampaikan kepada anggota Polres Metro Jakarta Selatan bahwa CCTV di rumah dinas rusak.

"Kalau anda baru tanya malam, kenapa pada saat Polres tanya, soal Sulap Abo mengenai CCTV, saudara sudah bisa katakan rusak. Kemarin anggota saudara sendiri AKBP Arif mengatakan hal yang sama," ujar hak.

"Mohon maaf yang mulia, AKBP Arif menanyakan pada saat prarekon," jawab Sambo.

"Pada saat Sulap Abo (bertanya)?" tanya hakim lagi.

"Kemungkinan setelah saya mengecek ke Kodir Yang Mulia," jawab Sambo.

Mendengar hal itu, hakim pun meminta agar Sambo konsisten dengan keterangannya. Namun, Sambo mengaku dirinya konsisten dalam memberikan keterangan.

"Ya saya konsisten, Yang Mulia, yang jelas karena saya tahu itu rusak dari Kodir, kemudian saya sampaikan bahwa itu sudah rusak. Saya percaya dia yang menjaga rumah. Jadi istilahnya mohon maaf, Yang Mulia, ya beruntung itu rusak," kata sambo.

Sambo mengaku beruntung atas rusaknya CCTV rumah dinas Duren Tiga, sehingga ia bisa membuat skenario tembak-menembak.

"Beruntung itu (CCTV) rusak kalau itu tidak rusak pasti saya tidak akan berani membuat cerita seperti ini karena ada barang bukti di rumah," ujar Sambo.

"Jadi di awal saya membuat cerita ini apa adanya, kemudian ada beberapa mohon maaf ada beberapa hal yang sepertinya menguntungkan dalam skenario saya. Jadi saya melihat di olah TKP ada beberapa hal yang menguntungkan paska kejadian seperti CCTV itu, jadi saya melanjutkan cerita tembak menembak itu Yang Mulia, saya mohon maaf," sambungnya.

Duduk sebagai terdakwa ialah Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf yang didakwa melakukan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Tindak pidana itu dilakukan bersama-sama dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Mereka didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Pembunuhan terhadap Brigadir J terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 di rumah dinas Sambo nomor 46 yang terletak di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dalam surat dakwaan, Bharada E dan Sambo disebut menembak Brigadir J.

Latar belakang pembunuhan diduga karena Putri telah dilecehkan Brigadir J saat berada di Magelang, Jawa Tengah pada Kamis, 7 Juli 2022. Dugaan ini telah dibantah oleh pihak keluarga Brigadir J.

(lna/DAL)

[-]

Sentimen: negatif (100%)