Sentimen
Positif (87%)
26 Mar 2023 : 14.12

PD Ajak Partai Lain Gabung Koalisi Anies, Singgung Oligarki Vs Kerakyatan

26 Mar 2023 : 14.12 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

PD Ajak Partai Lain Gabung Koalisi Anies, Singgung Oligarki Vs Kerakyatan
Jakarta -

Partai Demokrat, NasDem, dan PKS resmi berkoalisi untuk mengusung Anies Baswedan jadi Capres 2024 dengan nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP. Demokrat pun kini mulai mengajak partai-partai lainnya untuk bergabung koalisi tersebut.

"Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP) yang mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal capres 2024-2029 menjadi koalisi pertama yang memenuhi persyaratan threshold untuk dapat mengusung pasangan capres dan cawapres. Diinisiasi Partai Demokrat, Partai Nasdem dan PKS, KPP segera memasuki tahapan berikut yaitu menyiapkan strategi pemenangan termasuk deklarasi capres dan cawapres," kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution dalam keterangannya, Minggu (26/3/2023).

"Meski belum dapat ucapan selamat atau apresiasi dari partai politik sahabat, KPP tetap membuka ruang hadirnya parpol lain di parlemen untuk ikut bergabung," lanjut dia.

-

-

Syahrial menyampaikan bahwa partai lainnya yang mau bergabung tetap akan diajak musyawarah untuk memilih calon pemimpin. Menurutnya, lahirnya pemimpin merupakan kehendak rakyat, bukan kekuasaan.

"Koalisi Perubahan memberi pelajaran politik kepada rakyat bahwa lahirnya calon pemimpin mendatang bisa dilakukan lewat jalan musyawarah. Lahirnya seorang pemimpin atas kehendak rakyat. Bukan kehendak kekuasaan atau karena mau menang-menangan saja," ucapnya.

Karena itu lah, Syahrial memastikan Koalisi Anies Baswedan masih membuka diri sepenuhnya kepada partai-partai lain yang masih belum menentukan arah. Dia menegaskan koalisi ini dibentuk atas kesadaran pentingnya Indonesia kembali ke cita-cita para bapak pendiri bangsa.

"Meski masih cukup waktu proses menuju penetapan capres dan cawapres, KPP tentu tetap membuka tangan selebar-lebarnya untuk yang masih bingung menentukan arah. Kembali merapikan dan memperbaiki shaf bersama-sama dengan rakyat. Serta mulai menyadari pentingnya negeri ini kembali ke cita-cita founding fathers, menuju masyarakat yang adil dan makmur," ujarnya.

Lebih jauh, Syahrial juga membahas terkait dirinya yang pernah terlibat langsung ketika paslon SBY-JK memenangkan Pilpres di 2004. Dia mengatakan kala itu, begitu besarnya tekanan kekuasaan dan ada koalisi besar untuk menghadang, tetapi tetap tidak mampu membendung kehendak rakyat yang ingin perubahan.

"Suasana ketika itu sangat terasa walaupun sekarang dalam wujud berbeda. Jika gerakan perubahan 2004 dinamai Koalisi Kebangsaan Vs Koalisi Kerakyatan, menurut saya suasana Pilpres 2024 yang akan dihadapi adalah Koalisi Oligarki Vs Koalisi Kerakyatan. Dan Demokrat punya pengalaman memenangkan pertarungan ini. Termasuk PKS yang ikut bergabung di putaran kedua. Ketika itu, Partai Nasdem belum ada," tutur dia.

(maa/imk)

Sentimen: positif (87.7%)