PIKIRAN RAKYAT - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas turut merespons hoaks yang mengklaim patung Bunda Maria di Kulon Progo, Yogyakarta ditutup terpal oleh sebuah organisasi masyarakat atau Ormas. Senada dengan keterangan kepolisian sebelumnya, Yaqut meluruskan bila patung tersebut ditutup oleh pemilik rumah ibadahnya langsung, bukan oleh pihak asing.

"Itu sudah diklarifikasi, soal patung Bunda Maria itu yang menutup yang punya sendiri," kata Yaqut kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Dijelaskan lebih rinci, kabarnya tempat patung Bunda Maria berada, yakni Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus baru selesai dibangun pada Desember 2022 lalu, sehingga urusan administrasi serta proses komunikasi dengan masyarakat sekitar belum rampung.

Menyadari hal itu, pemilik rumah doa melalui adiknya yang bernama Sutarno berinisiatif menutup sementara patung Bunda Maria hingga proses administrasi terselesaikan.

Baca Juga: Polisi Siap Tindak Tegas Ormas yang Paksa Minta THR kepada Pelaku Usaha

Klarifikasi soal penutupan patung Bunda Maria di Lendah, Kulonprogo Kapolres Kulonprogo.

"Setelah melakukan musyawarah, yang punya sendiri yang menutup, jadi bukan warga itu seperti yang diberitakan itu keliru," katanya.

Adapun sebelumnya, adik pemilik rumah doa juga sudah menjelaskan alasan keluarganya menutup patung Bunda Maria.

"Untuk menunggu penyelesaian administrasi sementara patung tersebut kami tutup dengan tidak ada paksaan dari manapun, tetapi atas inisiatif dari pemilik rumah doa tersebut," katanya.

Terkait peristiwa ini, Menag mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi. Dia juga meminta untuk meningkatkan toleransi antarumat agar konflik yang beririsan dengan keyakinan dapat diminimalisir.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Kota Bukittinggi dan Sekitarnya Lengkap Ramadhan 2023

"Paling enak itu hidup saling menghormati, sadar bahwa kita semua punya hak dan hak kita dibatasi oleh orang lain. Itu paling enak," ujar Yaqut.

Imbauan lain juga telah dikeluarkan oleh Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini agar masyarakat tidak terprovokasi dengan beredarnya video tersebut.

"Kami telah mendapatkan perintah dari Kapolda bahwa tidak ada ormas yang mengganggu keamanan dan ketentraman. Bila ada ormas yang mengganggu keamanan, kenyamanan dan ketentraman khususnya di wilayah Kulon Progo, akan kami tindak," katanya.***