Sentimen
Negatif (88%)
25 Mar 2023 : 11.25
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: Garuda Indonesia

Event: Ramadhan

Kasus: covid-19

Pejabat Dilarang Gelar Acara Buka Puasa Bersama, JMM: Bagus, Cuma Alasannya Terlalu Mengada-ngada  

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

25 Mar 2023 : 11.25
Pejabat Dilarang Gelar Acara Buka Puasa Bersama, JMM: Bagus, Cuma Alasannya Terlalu Mengada-ngada  

Surat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 sudah secara tegas mengatur larangan hanya untuk instansi pemerintah

JAKARTA,JITUNEWS.COM - Jaringan Muslim Madani (JMM) menilai pelarangan kegiatan buka bersama oleh Presiden Jokowi di instansi Pemerintah sudah tepat dan tidak dimaknai sebagai bentuk sikap antipati terhadap kegiatan umat islam di Bulan suci ramadhan.

Direktur eksekutif JMM, Syukron Jamal mengatakan surat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 sudah secara tegas mengatur larangan hanya untuk instansi pemerintah bukan untuk kegiatan buka bersama yang dilakukan masyarakat.

Hanya saja menurut Syukron alasan pelarangan karena upaya pengendalian pandemi covid-19 kurang tepat dan terlalu mengada-ngada sehingga menimbulkan kesan yang membingungkan dan menyesatkan di publik seolah ada diskriminasi padahal acara-acara yang melibatkan massa lebih banyak beberapa kali sudah digelar termasuk di lingkungan pemerintahan sebelum ramadhan.

Arif Wibowo Resmi Pimpin Garuda Indonesia

"Edaran larangan tersebut multitafsir dan mesti lebih dikongkretkan lagi dengan aturan turunan yang jelas dan mudah dipahami utamanya karena alasan pengendalian pandemi covid-19 yang justru kurang tepat," kata Syukron di Jakarta, Jumat (23/3/2023).

Istana sebaiknya merubah narasi larangan kegiatan tersebut meskipun kami meyakini maksud larangan adalah terkait dengan upaya agar pejabat publik memberi contoh hidup sederhana, lebih bijak menggunakan uang rakyat untuk hal-hal yang lebih bermanfaat terlebih ditengah situasi ekonomi global yang kurang baik saat ini.

"Kalau kita lihat juga acara bukber yang dilakukan oleh para pejabat kita selama ini memang lebih banyak hanya seremonial, minim manfaat bahkan dalam beberapa kasus malah jadi sarana gratifikasi terselubung kepada para pejabat," terangnya.

Dengan pertimbangan tersebut menurut Syukron larangan itu justru bagus perlu didukung sebagai bentuk kebijakan pro rakyat dan komitmen presiden dalam akuntabilitas keuangan negara terlebih saat ini di tahun politik menjelang Pemilu 2024, pun disisi lain banyak para pejabat dan keluarganya yang jadi sorotan publik akibat kurang empatik dengan pamer harta dan kemewahan di sosial media.

"Alih-alih banyak pihak yang mengkritik dengan asumsi diskriminasi dan tidak pro terhadap kegiatan ramadhan itu terlalu berlebihan, toh larangan itu berlaku bagi pejabat publik dan pemerintah daerah bukan masyarakat secara umum," kata Syukron.

"Banyak hal lain yang bisa dilakukan pejabat publik untuk menyemarakan ramadhan selain hanya mengandalkan acara seremonial saja," pungkasnya.

Wahh, Usai RUPS 6 Direksi Garuda Dicopot

Sentimen: negatif (88.9%)