Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Ukraina mulai berhasil memukul mundur militer Rusia yang menduduki kota Kherson. Hal ini dibuktikan dengan perintah Moskow pada pasukannya untuk mundur dari kota itu.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis, (10/11/2022) bahwa Rusia memiliki kontingen 40.000 tentara di wilayah Kherson. Intelijen mengatakan pada Kyiv bahwa pasukan kiriman Presiden Vladimir Putin itu tetap berada di sekitar dan dalam kota.

"Tidak mudah untuk menarik pasukan ini dari Kherson dalam satu atau dua hari. Minimal satu minggu," kata Reznikov.

-

-

"Penarikan di Kherson akan membebaskan pasukan dari kedua belah pihak untuk bertempur di tempat lain. Tentara Rusia di bawah Jenderal Sergei Surovikin tampaknya menjadi lebih disiplin dan brutal sejak pengangkatannya sebagai komandan baru pasukan invasi Rusia pada Oktober."

Rusia mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan menarik diri dari tepi barat Sungai Dnipro yang mencakup kota Kherson. Kota itu merupakan satu-satunya ibu kota regional yang telah direbut Moskow sejak menyerbu Ukraina pada Februari lalu.

Sumber militer dan diplomatik Barat memperingatkan bahwa langkah militer Rusia belum berarti sebuah kebenaran dan menjadi kemenangan bagi Ukraina. Pasalnya, Moskow bisa saja menyiapkan serangan balik yang berbahaya.

"Ini jelas merupakan titik balik, tetapi itu tidak berarti bahwa Rusia telah kalah atau Ukraina telah menang," kata seorang rekan senior untuk perang darat di Institut Internasional untuk Studi Strategis di London, Ben Barry.

Pasukan Rusia sendiri telah mengalami kemunduran semenjak Ukraina mendapatkan kekuatan alutsista tambahan dari negara-negara Barat. Sebelumnya, rudal yang diberikan Amerika Serikat (AS), HIMARS, telah membantu militer negara itu untuk menguasai sekitar Kherson.

Tak hanya di Kherson, kemunduran Rusia juga terlihat di wilayah Lyman. Moskow juga telah memerintahkan pasukannya untuk menarik diri dari kota yang berada di Timur Laut Ukraina itu.

[-]

-

Tanda-Tanda Kekalahan Putin Nyata, 'Warga' Rusia Mengungsi
(luc/luc)