Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BNI
Event: Ramadhan
Institusi: Universitas Bina Nusantara
Kab/Kota: Bogor
Kasus: ODP
Tokoh Terkait
Ketua Dewan Komisioner LPS Nilai Peningkatan Literasi Keuangan Sangat Penting, Khususnya bagi Generasi Muda
Ayobogor.com Jenis Media: Regional
AYOBOGOR.COM-- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) senantiasa berkomitmen untuk terus mendorong literasi keuangan di masyarakat, utamanya di kalangan generasi muda.
Terbaru, LPS berkunjung ke Universitas Bina Nusantara (BINUS) pada Selasa, 21/3/2023.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa yang hadir di acara tersebut, dalam paparannya di hadapan para mahasiswa mengatakan, LPS bersama dengan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang lain seperti Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan bertanggung jawab untuk meningkatkan literasi keuangan kepada generasi muda.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN 2023: Bank BNI Cari ODP General Banking dan IT, Bonusnya Bejibun Cuy, Gas Buruan Daftar!
“Kami menginginkan masyarakat yang memiliki akses keuangan yang luas disertai dengan pemahaman yang baik atas risikonya, untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif sangat diperlukan peningkatan literasi keuangan di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda” ujarnya.
Ia menjelaskan, ada berbagai manfaat dari meningkatnya literasi keuangan di masyarakat khususnya bagi generasi muda, antara lain masyarakat mampu memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan, kemudian memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik dan yang terpenting dapat terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga berharap agar literasi keuangan yang baik pada akhirnya dapat menjadi budaya, dan dapat membentuk karakter yang terbiasa untuk berinvestasi sesuai risiko, khususnya untuk generasi muda.
Baca Juga: Murah Meriah! Paket Bukber All You Can Eat di Taman Safari Bogor Cuma Rp99 Ribu Saja Loh Selama Ramadhan
“Selain budaya menabung, kita juga bisa menyisihkan sebagian uang kita untuk berinvestasi. Namun satu hal penting, khususnya bagi kalian para mahasiswa, ketika ingin melakukan investasi, kita perlu mengetahui konsep dasar berinvestasi yaitu risk-return trade off atau semakin tinggi return maka akan berbanding dengan semakin tinggi risiko. Pengetahuan mengenai instrumen investasi yang paling cocok dan aman bagi para calon investor juga sangat penting,” jelasnya.
Kemudian, ada pertanyaan dari mahasiswa, apakah sebaiknya menabung atau berinvestasi?
Purbaya menjelaskan, pada dasarnya menabung dan investasi adalah dua konsep yang berbeda. Menurutnya, tabungan secara konsep merupakan porsi pendapatan yang tidak habis dikonsumsi, sementara investasi adalah pembelian suatu asset yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan.
Baca Juga: Persiapan Ramadhan, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan tentang Bagaimana Puasa yang Benar
“Dari sini kita bisa mengetahui bahwa tujuannya berbeda, dengan demikian risiko, return yang didapatkan, dan likuiditas antara menabung dan investasi juga berbeda. Apabila tujuan kita mendapatkan untung maka risiko yang bisa kita tanggung juga besar, sehingga mau menabung atau berinvestasi sebenarnya keduanya bisa berjalan beriringan, namun perlu mengetahui karakteristik masing-masing,” ujarnya.
Selanjutnya, ia pun berpesan, jika ingin melakukan investasi dengan baik, maka masyarakat juga perlu mengetahui dampak atas berbagai faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap instrumen investasi.
Contohnya, kenaikan pertumbuhan ekonomi akan berdampak kenaikan harga saham, SUN dan Rupiah. Sementara pelemahan nilai tukar akan berdampak penurunan ke pasar saham dan pasar SUN.
“Intinya, kalian bisa berinvestasi dan bisa berhasil, jangan takut untuk berinvestasi. Namun yang paling penting, pahami dan pelajari dulu ilmunya, ibaratnya jangan bertempur ke medan tempur tanpa senjata,” pungkasnya.
Sentimen: positif (100%)