Pengamat Sebut PDIP Ingin Hat-trick, Sengaja Lama Umumkan Bakal Capres 2024 

21 Mar 2023 : 12.07 Views 2

Riau24.com Riau24.com Jenis Media: Politik

Pengamat Sebut PDIP Ingin Hat-trick, Sengaja Lama Umumkan Bakal Capres 2024 
 

Terkait pertemuan tersebut, Jokowi mengaku memberi "pandangan" berdasarkan data mengenai capres PDIP 2024. Namun, Jokowi dan PDIP enggan menyinggung nama bakal capres tertentu. 

Adi mendug, capres yang bakal di usung PDIP antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Peluang Ganjar dinilailebih besar. 

"Kemungkinan besar yang akan diumumkan itu adalah Ganjar Pranowo. Ganjar itu kalau bisa bicara atau melakuykan gerakan politik tidak sekras dulu dikritiknya," kata Adi melansir Kompas.com. 

Ganjat sendiri juga memiliki elektabilitas sendiri diantara capres lainnya menurut survei terkini. Jokowi pun menilai memberi Ganjar endorsment politik secara terselubung. 

Tak hanya kepada Ganjar, Jokowi juga diketahuo memeberi sinyalemen dukungan kepada mantan pesaingnya, Prabowo Subianto. 

"Suka tidak suka, Jokowi itu kader PDIP, nggak mungkin beda pendapat dengan Megawati, nggak mungkin beda pendapat dengan PDIP secara umum," kata Adi.

Lebih lanjut, penentuan capres akan berdampak signifikan bagi kiprah politik PDIP ke depannya. Sehingga, satu-satunya partai yang lolos presidential threshold 2024 itu pilih berhitung secara hati-hati sebelum mengumumkan capres.

"Keinginan hat-trick (kemenangan pilpres) ini yang membuat PDIP berhitung betul soal siapa yang akan mereka usung, karena salah usung capres akan menjadi kiamat sehari untuk PDIP, suaranya bisa turun," kata Adi.

Baca Juga: Melihat Lagi Perjalanan Partai Prima Sebelum Kalahkan KPU di Pengadilan  

Sementara itu, politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira, menyebut capres dari PDIP akan diumumkan Megawati pada saatnya. Ia pun menolak berkomentar mengenai potensi capres PDIP yang dibahas Jokowi dan Megawati.

"Tidak bisa kita sampaikan di sini. Nanti pada saatnya Bu Mega akan memutuskan," kata Andreas.

"PDI Perjuangan itu pasti tidak mencalonkan hanya sekadar mencalonkan secara elektoral, pertimbangannya adalah terutama bagaimana bangsa ini ke depan dipimpin seseorang yang siap menghadapi tantangan-tantangan," pungkasnya.

(***)

Sentimen: negatif (95.5%)