Sentimen
Netral (100%)
21 Mar 2023 : 01.50
Informasi Tambahan

BUMN: PT INALUM, PT Timah Tbk, PT Bukit Asam, PT Aneka Tambang Tbk

Kab/Kota: Surabaya

Tokoh Terkait

Profile MIND ID Trading, Anak Perusahaan BUMN yang Dipimpin Hendi Prio Satrio

21 Mar 2023 : 01.50 Views 2

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Profile MIND ID Trading, Anak Perusahaan BUMN yang Dipimpin Hendi Prio Satrio

MIND ID adalah perusahaan induk BUMN yang menaungi industri pertambangan mineral dan batubara

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Ada dugaan penggelapan dana di salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mining Industry Indonesia (MIND ID). Perusahaan itu bernama MIND ID Trading. Kerugiannya mencapai hingga Rp 1 triliun.

MIND ID adalah perusahaan induk BUMN yang menaungi industri pertambangan mineral dan batubara yang memiliki anggota seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Freeport.

Perusahaan itu kini dipimpin oleh Hendi Prio Satrio sebagai Direktur Utama menggantikan Orias Petrus Moedak. Hendi Prio Satrio diangkat sebagai Direktur Utama oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jum'at (29/10/2021)

Fantastis! Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Raup Keuntungan 9 Triliun dari Robot Trading ATG

Di posisi Direktur Pengembangan Usaha dipegang Dilo Widagdo, Direktur Keuangan ada Devi Pradyna Paramita, Direktur Operasi & Portofolio ada Danny Praditya, dan Direktur Hubungan Kelembagaan oleh Dany Amrul Ichdan.

Dikutip melalui laman perusahaan ini di Linkedin, MIND ID Trading merupakan trading arm milik MIND ID. Perusahaan yang sebelumnya bernama Indometal Corporation Asia Pasific yang berkedudukan di Singapura itu memiliki aturan yang tidak membolehkan melakukan kontrak penjualan tersendiri, namun harus melalui MIT yang berkantor pusat di Singapura.

Instruksi tidak diperbolehkannya penjualan tersendiri ini (Centralized Commercial Fungtion, CCF) dilakukan tanpa ada hitam di atas putih, hanya melalui instruksi langsung dari direksi. Instruksi itu dijelaskan Direksi MID ID karena kinerja penjualan triwulan yang jauh dari target.

Sentralisasi Usaha MIND ID Trading

Anak perusahaan dengan pengaruh besar, seperti memiliki jalur ke perusahaan MIT, sangat janggal dengan tidak memiliki informasi apapun, setidaknya memiliki website resmi. Padahal perusahaan itu sudah dibentuk sejak tahun 2019.

Direktur Utama MIT yaitu Victor Kuo, yakni seorang warga negara Singapura. Disinyalir bahwa perusahaan MIT ini dioperatori oleh Nusantara Suyono (Direktur Manajemen Risiko Wijaya Karya, eks Direktur Keuangan PGN).

Nusantara Suyono merupakan satu almamater dengan Hendi Prio Santoso di Houston AS. Ia juga merupakan Direktur di Petrogress, sebuah perusahaan energi yang berbasis di Piraeus, Yunani. Sebagian besar Direksi dan pengurus perusahaan MIT dari kelompok Hendi selama masa di PGN.

Tak hanya itu, sebagian besar Direksi MIND ID juga ikut menghandel MIT. Mereka adalah Hendi Prio Satrio (Direktur Utama), Danny Praditya (Direktur Operasi dan Portofolio), serta Devi Pradyna Paramita (Direktur Keuangan).

Rekam Jejak Kerugian MIND ID Trading

Dari instruksi Direksi itu, segala usaha yang dijalankan MIND ID Trading ini harus melalui MIT. Salah satu contohnya saat Dirut MIT, Victor Kuo membeli baja dari perusahaan India melalui Prateek Gupta (Ushdev International).

Pengiriman barang tersebut membutuhkan clearance dari Gupta sebagai penjual. Yang menjadi kecurigaan, clearance tidak ada namun dari MIT sudah membayar sebesar US$40 juta. Traksaksi sebesar itu dilakukan di bawah kendali MIT, dalam hal ini terutama Danny Praditya dan Devi Pradyna Paramita.

Selanjutnya pada pertengahan 2022, MIT melakukan trading nikel sebesar US$10 juta melalui Trafigura. Usut punya usut, barang yang didapat bukan nikel sehingga membuat MIT rugi.

Dengan situasi tersebut, target penjualan jauh panggang dari apinya sehingga berdampak pada kelebihan stok nikel (ferronickel) di gudang penyimpanan MIND ID dengan jumlah hampir 3 ton. Sementara, kelebihan stok (overstock) ini dapat meningkatkan risiko kerusakan/penurunan kualitas pada stok nikel yang ada.

Selain itu, overstock juga menambah beban biaya perusahaan dalam bentuk biaya penyimpanan juga biaya kerusakan.

Agar MIND ID Trading dapat tetap melakukan fungsi perusahaan secara normal, perusahaan ini membutuhkan cash buffer sebesar minimal Rp1 triliun. Akan tetapi, per Juni 2022, cash buffer perusahaan berada 56% di bawah target.

Beberapa kejanggalan dan kerugian ini mulai tercium oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) MIND ID. Awalnya Kepala Satuan SPI, Dewi Sukmawati akan melakukan audit investigasi. Namun upayanya itu selalu dihalangi oleh Danny Praditya. Justru audit ini dilakukan oleh Direktur Keuangan dan Direktur Operasi & Portofolio.

Potensi kerugian negara dari loss trading nikel pada tahun 2022 mencapai USD 8,6 juta atau sekitar Rp 132,5 miliar karena harga nikel yang naik-turun pada saat itu. Namun, temuan yang perlu dikonfirmasi adalah laporan MIND ID menyatakan bahwa pendapatan mereka minus. Sementara laporan MIND ID Trading menyebut mereka mendapatkan keuntungan besar.

Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Jadi Tersangka Kasus Trading ATG, Polisi: Korbannya 25 Ribu Orang

Sentimen: netral (100%)