PIKIRAN RAKYAT - Anggota DPR, Adian Napitupulu mempertanyakan kebijakan larangan impor pakaian bekas yang dibuat oleh pemerintah. Menurutnya kebijakan tersebut sama sekali tidak mempengaruhi bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia.

Tak hanya itu saja, Adian Napitupulu juga membandingkan angka pakaian impor bekas dan juga pakaian jadi dari China. Menurutnya, perbandingan impor pakaian jadi dari China jauh lebih tinggi dibandingkan pakaian impor bekas.

Adian Napitupulu membawa data yang dikeluarkan Asosiasi Pertekstilan Indonesia. Menurutnya, impor pakaian jadi dari China menguasai 80 persen pasar di Indonesia.

Baca Juga: Istri Pamer Harta di Medsos, Pejabat Kemensetneg Dinonaktifkan

"Ambil contoh di tahun 2019, impor pakaian jadi dari China 64.660 ton, sementara menurut data BPS pakaian bekas impor di tahun yang sama hanya 417 ton atau tidak sampai 0,6 persen dari impor pakaian dari China," ujar Adian dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Minggu, 19 Maret 2023.

Di tahun 2021, impor pakaian jadi dari China mencapai 57.110 ton. Sedangkan pakaian bekas yang jadi permasalahan pemerintah hanya mencapai 8 ton, atau 0,01 persen dari pakaian jadi China.

Hal yang sama kembali terjadi di 2022. Impor pakaian jadi China mencapai 51.790 ton. Sementara pakaian bekas impor hanya 66 ton, atau 0,13 persen dibandingkan pakaian jadi China.

"Jika impor pakaian jadi dari China mencapai 80 persen. lalu pakaian jadi impor Bangladesh, India, Vietnam, dan beberapa negara lain sekitar 15 persen, maka sisa ruang untuk produk dalam negeri cuman ada 5 persen," kata Adian.

Baca Juga: Prediksi Skor Manchester United vs Fulham di Liga Inggris, Lengkap dengan Susunan Pemain

"Itu pun sudah diperebutkan antara perusahaan besar seperti Sritex, ribuan UMKM, dan pakaian bekas impor," ujarnya.

Terkait hal tersebut, Adian mempertanyakan sikap Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menkop UMKM Teten Masduki yang ngotot melarang impor pakaian bekas.

Padah menurut Adian, UMKM Indonesia justru malah dihancurkan oleh pakaian jadi impor dari China.***