Sentimen
Negatif (98%)
20 Mar 2023 : 16.06
Informasi Tambahan

Kasus: KKN, nepotisme, korupsi

Partai Terkait

Orang-orang Jokowi Banyak Tersandung KKN

20 Mar 2023 : 23.06 Views 3

Gelora.co Gelora.co Jenis Media: News

Orang-orang Jokowi Banyak Tersandung KKN


GELORA.CO - Eks Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Rizal Ramli menyebut bahwa wacana perpanjangan masa jabatan presiden ramai digulirkan lantaran orang-orang sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak yang tersandung korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Mereka, kata Rizal Ramli, masih terus menginginkan rezim Jokowi berlanjut lantaran tak ingin kehilangan harta kekayaannya yang ditumpuk lewat cara-cara kotor selama ini menjadi lenyap.

"Kebanyakan orang-orang di sekitar Presiden Jokowi banyak memiliki masalah KKN, mereka berhasil menumpuk kekayaan luar biasa besarnya dan mereka takut kalau ada pimpinan baru bisa-bisa pada ilang semua itu," ujarnya dari kanal YouTube Refly Harun, dikutip Konten Jatim pada Senin (20/3/2023).

Pakar ekonomi itu menuturkan bahwa pejabat kotor yang selama ini menyalahgunakan kewenangannya itu, merasa terlindungi di masa kepemimpinan Jokowi.

"Jadi perpanjangan 5 tahun nggak bisa, dicarilah jalan tengah dengan cara perpanjangan 3 tahun. Ini merupakan garansi buat pejabat-pejabat yang selama ini sangat kotor, yang selama ini menyalahgunakan kekuasaan, agar mereka terlindungi," ucap RR, sapaan karibnya.

Orang-orang di sekitar Jokowi tersebut masih berupaya mencari boneka baru, akan tetapi kata RR, sosok boneka baru yakni calon presiden (capres) yang selama ini dijagokan, masih tak sesuai harapan mereka.

"Sehabis Jokowi mesti dicari boneka baru yang bisa diatur-atur, yang bisa melindungi tindakan mereka yang koruptif dan melanggar hukum," ucapnya.

"Tapi ternyata capres yang dijago-jagokan itu, tetangga di Wadas, ternyata kelasnya cuman segitu doang akhirnya semakin semangat ini 'Udahlah panjangin (masa jabatan presiden) lagi karena calon boneka baru ini ternyata nggak hebat-hebat amat'," kata RR.

Sentimen: negatif (98.1%)