Sentimen
Positif (98%)
20 Mar 2023 : 12.59
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Hasanuddin

Tokoh Terkait

SYL Cerita Proses Kreatif Menciptakan Buku Ke 21 Miliknya

20 Mar 2023 : 19.59 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

SYL Cerita Proses Kreatif Menciptakan Buku Ke 21 Miliknya

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo baru saja menghadiri acara launching bukunya yang ke 21 di Universitas Hasanuddin pada Rabu (15/3/2023).

Ada pernyataan menarik dari SYL, dia menyebut kamar mandi sebagai perpustakaan di mana dia banyak membuat karya pada saat berada di dalamnya.

"Kamar mandi adalah perpustakaan saya," katanya.

Lebih lanjut dia menyebutkan jika dalam proses penciptaan bukunya adalah pendekatan romantis yang berasal dari hati mewakili kebijakan. Ini kemudian dia dapatkan dari setiap perjalanannya.

"Pendekatan romantis yang berasal dari hati. Hati mewakili langkah dari berbagai kebijakan-kebijakan sehingga saya mengklaim jika buku ini adalah buah pikiran dan perasaan dan suasana yang saya miliki dan saya tulis disetiap perjalanan saya," ungkapnya kepada media.

Dalam hal ini sebut SYL dirinya tidaklah mengandalkan kecerdasan karena menurutnya kecerdasan bisa tergantikan oleh mesin. Jadi, dia lebih mengandalkan hati yang tidak bisa tergantikan.

"Saya tidak mengandalkan kecerdasan, tentu saja prioritik di situ. (Soal) kecerdasan, otak bisa digantikan dengan mesin yang tidak bisa terganti adalah hati," katanya.

Perasaan-perasaan yang dimasukkan dalam buku itu juga tidak lepas dari karakter dirinya sebagai orang Indonesia terutama Bugis Makassar.

"Oleh karena itu ini mewakili perasaan sebagai orang yang berkarakter yang pasti saya Bugis Makassar dan Indonesia bahwa segalanya ada yang atur, tantangan itu bagian dari hidup," sambungnya.

SYL menuturkan berbagai aspek dimasukkan dalam karyanya. Sebagai orang yang belerja di ranah pemerintahan, karyanya ini tidak jauh dari tema sosial, keadilan dan keamanan.

"Semua aspek, itu mewakili itu mewakili aspek yang berkaitan dengan ideologi, aspek itu berkaitan dengan stabilisasi. Saya orang pemerintahan itu nuansanya pasti berbau ekonomi berbau sosial, rasa keadilan, rasa keamanan," jelasnya.

Tidak bisa sipungkiri pula, lingkungannya yang dipenuhi orang intelektual turut mewarnai cara berpikirnya.

"Saya juga adalah orang yang hidup diantara orang-orang intelektual. Orang intelektual ini mewarnai cara berpikir saya," pungkasnya. (Elva/Fajar).

Sentimen: positif (98.5%)