Sentimen
Positif (64%)
18 Mar 2023 : 18.14
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Pandeglang, Serang

Tokoh Terkait

Hiburan Tradisi Adang, Warisan Budaya dari Utara Serang Pusat Pemberitaan

18 Mar 2023 : 18.14 Views 3

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Hiburan
Tradisi Adang, Warisan Budaya dari Utara Serang

Pusat Pemberitaan

KBRN, Pandeglang: Tradisi adang yang berkembang di Kabupaten Serang, khususnya wilayah utara, diharapkan bisa menjadi Warisan Budaya Tak Benda. Adang merupakan aktivitas menanak atau ditafsirkan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan memasak dan persiapan menyiapkan makanan. 

Tradisi ini lumrah dilakukan masyarakat di utara Kabupaten Serang. Uniknya, proses menanak nasi ini seringkali diiringi dengan ritual-ritual khusus dalam setiap prosesinya.

Adang menjadi sebuah mekanisme sosial yang penting dan masih berlangsung hingga hari ini. Tradisi tersebut juga menciptakan kerukunan, gotong royong, toleransi, serta bergiliran saling membantu dalam menyukseskan acara. 

Tradisi adang ini biasa dilakukan masyarakat pesisir utara Serang bersama-sama menjelang perayaan hari-hari besar Islam. Mereka kadang juga menggelar tradisi adang ini saat ada tetangga yang akan menikah. 

Maka, tidak heran jika budaya ini masih bertahan. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten Bara Hudaya.

Ia mengatakan budaya adang memiliki jejak cukup panjang dan kental di Banten. Tradisi ini dapat ditemukan di Kecamatan Pontang, Tirtayasa, dan Carenang, Kabupaten Serang.

“Terkait dengan kegiatan adang, kalau bisa proses adang diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda milik Kabupaten Serang. Jadi, memang Kabupaten Serang sedikit mengajukan Warisan Budaya Tak Benda,” ujarnya, dikutip RRI Jumat (17/3/2023).

“Nanti BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) semoga ada kajian khusus tentang Adang, karena ini tradisi khusus dari Pontang,” kata dia.

Usulan itu disambut baik oleh Anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten, Heri Handoko. Sebagai putra daerah, dia menilai prosesi adang kini mulai tergerus oleh perubahan zaman. 

“Proses memasaknya dilakukan bersama-sama, gotong royong. Namun belakangan, tradisi itu mulai terkikis seiring perkembangan zaman, digantikan oleh jasa katering, semangat gotong royong itu terkikis,” ucap Heri.

Kepala Unit Pemugaran Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Wilayah Kerja Jakarta Banten Mimi Lumbiantari mengatakan itu dapat dilakukan. Ia mengatakan jika tradisi adang memang memiliki akar budaya yang sangat kuat, maka bisa ditarik menjadi kebudayaan nasional.

“Upacara adang dalam tradisi hajat pernikahan di wilayah utara Kabupaten Serang, bisa digali lagi akar budayanya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Kebudayaan merupakan warisan luhur yang harus dilestarikan, karena di dalam peninggalan budaya ada pesan-pesan luhur yang berguna bagi kehidupan masyarakat,” kata Mimi.

Sentimen: positif (64%)