Satu Tahun Tragedi Banjir Bulukerto, Pasukan Darurat Siaga Bencana Kota Batu Susur Sungai
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Batu (beritajatim.com) – Hari Jumat (04/11/2022) besok adalah satu tahun tragedi banjir bandang yang pernah terjadi di Desa Bulukerto, Kota Batu. Tragedi tersebut telah menyebabkan 7 orang tewas. Memperingati satu tahun tragedi Bulukerto, pasukan darurat siaga bencana kota Batu mengadakan apel di halaman Balai Kota Among Tani.
Wali Kota Batu, Drs Hj Dewanti Rumpoko menjelaskan kegiatan ini selain peringatan satu tahun bencana banjir, juga untuk mengantisipasi dan melakukan persiapan segala sesuatu jika terjadi bencana.
“Untuk memitigasi, saat ada bencana kita sudah siap, artinya saat ini kita sudah ada kluster-kluster khusus yang untuk bisa melakukan hal-hal saat bencana terjadi,” terang Dewanti ketika diwawancara setelah apel pada Kamis (03/11/2022).
Dia menyebut akan susur sungai di Desa Bulukerto, sebagai upaya antisipasi banjir. Saat menyusuri sungai masih banyak kayu pohon tumbang yang dikhawatirkan bisa menyumbat air.
“Walau kemarin di daerah pusuk lading masih banyak, bukan hanya dahan, tetapi pohon-pohon juga yang turun ke bawah, itu nanti dikhawatirkan menyebabkan ada sumbatan-sumbatan air, dan itu yang bisa jadi penyebab banjir bandang lalu,” katanya. Pihaknya, kata Dewanti, telah berkoordinasi dengan pihak-pihak lain untuk mencari solusi menyingkirkan kayu-kayu dari pohon di sungai itu.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menerangkan untuk menghadapi kondisi siaga darurat bencana, sudah ada 337 personel gabungan dari berbagai pihak. Pada awal Oktober 2022, Kota Batu masuk musim penghujan. Sehingga telah dilakukan kesiapsiagaan dan koordinasi lintas sektor yang melibatkan unsur pentahelix.
“Di mana kita ketahui BMKG sudah merilis potensi musim hujan di awal Oktober, jadi kita melakukan antisipasi dan peningkatan kesiapsiagaan dengan melibatkan ada 337 personel pasukan,” katanya.
Perlu diketahui, wilayah Kota Batu memiliki beberapa potensi ancaman bencana. Di antaranya, tanah longsor, banjir, kebakaran hutan dan gedung. Untuk potensi banjir bandang di Desa Bulukerto dimungkinkan dapat terjadi kembali.
“Kemungkinan, tapi kemarin kita cek belum membentuk bendung alam, kalau banjir bandang dikhawatirkan ada bendung alam terjadi, jebol,” katanya.
Dari hasil susur sungai tim gabungan Perhutani dan personel BPBD ditemukan kayu-kayu pohon di sepanjang 5,9 kilometer. Kondisinya, tidak menumpuk atau berserakan. Selain itu, medan yang ditempuh tim menuju lokasi sulit dan memungkinkan untuk menyingkirkan kayu pohon-pohon.
“Jadi kayu-kayu itu kalau kita pindahkan ke samping-samping kemungkinan akan jatuh lagi, kalau kami potong risiko terbawa air kecil ke rumah penduduk warga,” katanya
Cara lain yang dilakukan untuk menyingkirkan kayu-kayu pohon itu dengan menyuntikkan obat tanaman untuk percepatan pelapukan. Namun, proses itu butuh waktu tiga bulan, sementara prediksi puncak musim hujan terjadi pada Januari 2023. (dan/kun)
Sentimen: negatif (100%)