Sentimen
Negatif (88%)
17 Mar 2023 : 05.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Timika

Kasus: pembunuhan

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Egianus Kogoya

Egianus Kogoya

Philip Mark Mehrtens

Philip Mark Mehrtens

Pilot Susi Air Masih Disandera KKB Papua, TNI Pilih Pakai Jalur Negosiasi Meski Makan Waktu Panjang

17 Mar 2023 : 12.28 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Pilot Susi Air Masih Disandera KKB Papua, TNI Pilih Pakai Jalur Negosiasi Meski Makan Waktu Panjang

PIKIRAN RAKYAT - Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, telah lebih dari sebulan berada dalam penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Menyikapi itu, TNI akhirnya memilih jalur negosiasi untuk misi penyelamatan sang pilot.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Krisdiyanto menyampaikan bahwa misi penyelamatan pilot Susi Air masih berfokus pada upaya menjaga keselamatan sandera dari KKB Papua itu.

Hal ini yang kemudian memunculkan keputusan terkait upaya negosiasi TNI dengan pihak KKB Papua.

"Kita bernegosiasi dulu agar sandera ini selamat tanpa ada cedera apa pun," ujar Krisdiyanto dalam pernyataan pers di Sentul, Kabupaten Bogor pada Rabu, 15 Maret 2023.

Baca Juga: Soal Misi Pembebasan Pilot Susi Air, Polisi Kesulitan

Menurut Krisdiyanto, jalur negosiasi yang diambil memang dapat menjaga keselamatan sandera, tetapi juga memakan waktu yang panjang.

"Negosiasi tidak akan sebentar, pasti butuh waktu yang panjang dan kita semua harus sabar," ujarnya mengungkapkan pandangan.

"Ini menyangkut nyawa manusia yang harus kita selamatkan, meskipun hanya satu orang," tuturnya lagi.

Selama sebulan terakhir, aparat gabungan TNI-Polri terus berupaya mencari lokasi penyanderaan pilot Susi Air dan sudah mengetahui beberapa titik yang dicurigai.

Baca Juga: Warga Papua Diminta Laporkan Keberadaan KKB yang Sandera Pilot Susi Air, Danrem 172/PWY: Jangan Takut

Hanya saja, TNI belum bisa melangkah memasuki lokasi penyanderaan, mengingat KKB memakai ancaman pembunuhan pada sandera.

Belum lagi, medan menuju lokasi penyanderaan yang terbilang sangat berat, dapat menambah besar risiko bahaya yang menghadang mereka.

"Kelompok mereka mengancam, kalau TNI maju, sandera akan dibunuh, nah itu yang akan kita hindari," ujarnya menegaskan.

Di atas segala kendala itu, Indonesia masih menolak tawaran bantuan dari pihak Pemerintah Selandia Baru yang ingin ikut dalam misi menyelamatkan Mehrtens.

Baca Juga: Lokasi Sandera Masih Misterius, Satgas Damai Cartenz Identifikasi Keaslian Video Pilot Susi Air

Panglima TNI, Yudo Margono sempat bertemu dengan Duta Besar Selandia Baru, Kevin Jeffrey Burnet, seraya menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia terus berupaya menuntaskan misi penyelamatan Kapten Philips.

"Mereka menawarkan bantuan, tapi saya masih mampu menyelesaikan," ujar Yudo Margono di Mabes TNI, Jakarta pada beberapa waktu lalu.

Kronologi pembakaran pesawat Susi Air yang berujung penyanderaan pilot

Sebelumnya, serangan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya menimpa pesawat Susi Air dengan jenis Pilatus Porter PC 6/PK-BVY pada Selasa, 7 Februari 2023 lalu.

Saat itu, pesawat yang dibawa Captain Philip mendadak hilang kontak dari rute penerbangan Timika-Paro-Timika.

Hingga akhirnya, pesawat Susi Air ditemukan telah terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Dua hari kemudian, lima penumpang pesawat berhasil dievakuasi bersama 15 pekerja bangunan puskesmas Nduga oleh aparat gabungan TNI-Polri.

Kelima penumpang yang dibawa Philip itu, yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.

Sayangnya, upaya aparat gabungan TNI-Polri belum selesai lantaran sosok pilot Susi Air tak terlihat dalam operasi penyelamatan itu.

Belakangan ini, pilot Susi Air itu muncul dalam rekaman video yang menyampaikan pesan KKB, bahwa dirinya baru akan dibebaskan jika Indonesia memberikan kemerdekaan kepada bangsa Papua Barat.

Bahkan, dia juga menekankan permintaan kepada PBB untuk menjadi penghubung mediasi menuju kemerdekaan Papua itu.***

Sentimen: negatif (88.8%)