Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Dukuh, Sleman
Tokoh Terkait
Warga Padukuhan Modinan Terus Lestarikan Tradisi Sadranan
Krjogja.com Jenis Media: News
Warga Padukuhan Modinan mengikuti tradisi Sadranan. (Foto: David P)
Krjogja.com - SLEMAN - Masyarakat Padukuhan Modinan, Kalurahan Banyuraden Gamping Sleman mengadakan acara tradisi Sadranan/Nyadran di kompleks makam Suci Modinan. Minggu (12/3/2023). Tradisi Sadranan ini digelar setiap Bulan Syakban atau Ruwah sebelum memasuki Bulan Suci Ramadan.
Dukuh Modinan, Suhartono menuturkan, inti dari tradisi Sadranan adalah mendoakan arwah para leluhur serta untuk melestarikan tradisi budaya yang telah diwariskan para leluhur sekaligus syiar Islam. Rangkaian acaranya diawali doa (mendoakan) para ahli kubur, dilanjutkan tahlil dan zikir, pengajian dan sedekah.
"Pahala sedekah kita niatkan untuk dihadiahkan kepada para ahli kubur. Peserta nyadran tidak terbatas hanya kaum muslim saja, yang beragama selain Islam pun dipersilakan mengikuti tradisi sadranan," terang Suhartono kepada KR di sela kegiatan.
Lurah Banyuraden Sudarisman yang mengikuti tradisi Sadranan tersebut memberikan apresiasi tinggi kepada warga Padukuhan Modinan yang terus melestarikan tradisi Sadranan. Pemerintah Desa Banyuraden juga memberikan subsidi untuk penyelenggaraan tradisi Sadranan ini.
"Subsidi ini sebagai bentuk dukungan kami (Pemerintah Desa) sekaligus agar warga termotivasi," katanya.
Menurut Sudarisman, banyak nilai-nilai positif dari tradisi Sadranan. Selain sebagai sarana mendoakan arwah para leluhur, juga memperkuat tali silaturahmi, gotong royong dan kerukunan antarwarga. Begitu pula dengan pengetahuan tentang keagamaan yang disampaikan dalam tausyiyah pengajian. "Saya sangat mendukung tradisi Sadranan dan berharap terus lestari," ujarnya.(Dev)
Sentimen: positif (98.4%)