Sentimen
Positif (98%)
15 Mar 2023 : 06.14
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kasus: covid-19

Putin-Zelensky Batal Datang KTT G20 Bali, Apa Artinya ke RI?

15 Mar 2023 : 13.14 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Putin-Zelensky Batal Datang KTT G20 Bali, Apa Artinya ke RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin batal datang ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali. Ia hanya diwakili Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov.

Kenyataan ini berbeda dengan timpalannya Presiden AS Joe Biden bahkan Presiden China Xi Jinping. Keduanya akan hadir bahkan akan melakukan pembicaraan "empat mata" di sela-sela KTT.

Hal senada juga dilakukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia juga tak akan hadir langsung meski berjanji akan melakukannya secara online.

-

-

Berbeda dengan Rusia, AS, dan China, perlu diketahui Ukraina bukan anggota G20. Tapi, akibat perang dengan Rusia, ia diundang khusus oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk hadir ke acara tersebut.

Lalu apa artinya ini bagi RI?

Menurut Guru Besar Hukum Internasional di Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, meski tanpa Putin dan Zelensky, G20 Bali adalah suatu pencapaian bagi RI.

"Saya sebut pencapaian karena meski ada isu geopolitik dunia terkait Ukraina, masih banyak kepala negara dan kepala pemerintahan yang hadir," katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (14/11/2022).

Ia membenarkan memang kehadiran Putin dan Zelensky sebelumnya diharapkan menjadi pertemuan informal antar negara-negara yang bertikai di Ukraina.

Seandainya kepala negara dan kepala pemerintahan yang bertikai di Ukraina bisa duduk bersama dan menghasilkan komitmen untuk perdamaian, jelasnya, maka berbagai dampak yang diakibatkan perang di Ukraina dapat diatasi.

"Forum G20 bisa dimanfaatkan sebagai upaya pemimpin negara-negara yang bertikai untuk langsung bertemu mengingat ke depan tidak ada lagi suatu kesempatan bagi kepala pemerintahan yg bertikai di Ukraina untuk bertemu. Momentum G20 inilah yang seharusnya dapat dimanfaatkan," tegasnya.

Namun, katanya lagi, meski Putin dan Zelensky tidak hadir sekalipun, acara ini tetap kesuksesan bagi RI. Bukan sebuah kegagalan.

"Pertama, Indonesia sama sekali tidak memiliki kendali atas kehadiran Presiden Putin. Kedua, saya yakin pemerintah sudah mengupayakan dengan maksimal melalui berbagai saluran agar Presiden Putin hadir," katanya.

"Ketiga, KTT G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan perang di Ukraina. Kalau ada upaya untuk menyelesaikan perang di Ukraina maka hal tersebut dilakukan dalam side event atau acara sampingan dari acara pokok KTT," ujarnya.

"Terakhir, Indonesia tidak pernah punya beban atau mandat dari siapapun untuk menyelesaikan konflik di Ukraina," tegasnya.

Sementara itu, pendiri Synergy Policies Dinna Prapto Raharja menilai ketidakhadiran itu bisa diartikan bahwa Rusia dan Ukraina belum tertarik berdamai. Menurutnya, keduanya belum mau menggunakan cara diplomasi dan forum multilateral untuk mencari solusi di luar cara-cara militer.

"Tapi seperti saya pernah sampaikan dalam aneka kesempatan lain, perang Rusia Ukraina bukan melibatkan hanya dua negara itu. Ada AS, negara-negara NATO, dan sekutu-sekutu AS yg terlibat. Solusinya berarti bukan hanya di tangan Rusia dan Ukraina," katanya saat dihubungi CNBC Indonesia.

Lalu apa artinya buat RI? Dinna sendiri mengatakan ini mengarah ke apa yang akan dibicarakan saat pertemuan berlangsung.

"Bisa fokus ke opsi-opsi pemulihan ekonomi global, baik akibat Covid-19 atau akibat perang," tambahnya.

"Rencana-rencana peluncuran pandemic fund dan mekanisme penggunaan dana tersebut bisa lebih mengemuka, demikian pula skema kerjasama sektor kesehatan. Artinya tetap akan ada hasil baik dari KTT dan Presidensi Indonesia di G20 ini," jelasnya.

Lagipula, ujarnya lagi, soal perang Rusia-Ukraina, semua pihak harus paham bahwa situasinya pelik. Ia menegaskan tidak bisa ada solusi sekejap dan instan.

"Apa yang sudah diupayakan Indonesia adalah kontribusi pada proses menuju perdamaian, mungkin saat ini terlihat minim tapi kita harapkan karena Indonesia tidak berhenti peduli maka hasilnya akan terasa juga di tahun-tahun mendatang," tutupnya.


[-]

-

Biden Sudah Tiba di KTT G20 Bali, Xi Jinping Kapan?
(sef/sef)

Sentimen: positif (98.5%)