KBRN, Jakarta: Pemerintah telah menyiapkan lahan seluas tujuh hektar untuk merelokasi (memindahkan) rumah warga yang terdampak longsor di Natuna, Kepulauan Riau. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

"Sudah kita tetapkan juga lokasi dimana nanti akan diadakan relokasi. Itu ada sekitar tujuh hektar yang akan kita siapkan untuk sementara yang terdampak langsung," kata Muhadjir saat ditemui di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa (14/3/2023). 

Muhadjir menyebut, ada sekitar 30 lebih rumah yang mengalami rusak berat. Rumah yang akan dibangun, kata dia, menggunakan teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). 

"Rumah yang hancur itu 30-an. Tapi sekitarnya itu harus disediakan relokasi-relokasi karena sangat berbahaya, zona merah," ujarnya.

Pemerintah menargetkan proses relokasi memakan waktu empat bulan untuk membuat 100 unit rumah. "Material (rumah) akan diangkut dari Palembang, dan sekarang sebagian sudah ada dalam perjalanan, sehingga kita target empat bulan relokasi selesai," ucapnya. 

Sebagai informasi, Tim SAR gabungan kembali menemukan dua jenazah korban bencana tanah longsor. Titik pencarian masih dilakukan di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. 

Saat ini total jenazah korban yang berhasil ditemukan berjumlah 48 orang, namun satu belum teridentifikasi. Sementara korban yang dinyatakan hilang berjumlah tujuh orang. 

Berdasarkan informasi yang kami himpun, Bupati Natuna akan memperpanjang masa tanggap darurat hingga besok Rabu, 15 Maret 2023. Dengan begitu, upaya pencarian oleh tim SAR terus dimaksimalkan.