Sentimen
Negatif (99%)
14 Mar 2023 : 04.05
Tokoh Terkait

Kampanye Pemilu Tak Boleh Bertentangan dengan Pancasila

14 Mar 2023 : 04.05 Views 2

Mediaindonesia.com Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional

Kampanye Pemilu Tak Boleh Bertentangan dengan Pancasila

WAKIL Presiden Ma'ruf Amin mengajak peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bersaing secara sehat dan berkampanye sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 

"Kampanye pemilu tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," kata Ma'ruf dalam Dialog Kebangsaan KPU, Bawaslu, dan BNPT bersama partai politik di Jakarta Selatan, Senin (13/3).

Ma'ruf mengatakan jangan sampai ada kampanye yang menggencarkan suku, agama rasa, dan antargolongan (SARA). Langkah itu bisa merusak persatuan dan kesatuan. "Tentunya kita tidak ingin mengulangi pengalaman buruk Pemilu lalu," papar dia.

Baca juga: Pemilu 2024, Wapres: Jangan Halalkan Segala Cara

Ma'ruf mengajak seluruh pihak bekerja sama menyukseskan pesta demokrasi. Sehingga Pemilu 2024 berjalan dengan sukses. "Kita mesti membulatkan tekad dan satukan langkah agar Pemilu 2024 aman, damai, dan berkualitas," tutur dia.

Wapres mengingatka jangan kembali menarik simpatik masyarakat dengan cara kotor yang menimbulkan polarisasi. Sebaliknya parpol diminta mengedepankan gagasan. "Partai politik peserta pemilu mestinya berjuang merebut suara rakyat melalui suguhan gagasan baru dan cemerlang," kata Ma'ruf.

Baca juga: Hari Ini, DKPP Periksa Ketua KPU RI

Ma'ruf mengatakan polarisasi mungkin membuat suara parpol melonjak. Namun upaya itu juga bisa merusak negara. "Sehingga strategi pemenangan pemilu wajib mengedepankan persatuan nasional," tegas dia.

Ma'ruf berkaca dari Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Kala itu, terjadi polarisasi yang tajam di tengah masyarakat. "Alih-alih adu gagasan mengenai konsep berbangsa dan program untuk mengatasi tantangan strategis di tingkat lokal dan global," ucap dia.

Ma'ruf menilai hal itu sangat memprihatinkan dan menjadi ujian kebangsaan. Pemilu seolah menjadi kontraproduktif lantaran berpotensi memecah belah bangsa. "Hal ini sangat bertentangan dengan cita-cita negara dan demokrasi," papar dia. (Z-3)

Sentimen: negatif (99.8%)