Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Piala Dunia U-20 2021
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: bandung, Jabodetabek, Yogyakarta
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Prediksi Pergerakan Masyarakat Selama Periode Lebaran 2023, Jumlahnya Meningkat dari 2022
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pergerakan masyarakat selama momen Lebaran 2023 diprediksi akan mencapai 123,8 juta orang. Prediksi tersebut disampaikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT).
Diketahui, jumlah itu pun meningkat 14,2 persen dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran tahun 2022, lalu. Pada setahun lalu itu, prediksi pergerakan masyarakat hanya mencapai 85,5 juta orang.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub pun menyebutkan sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi tingginya potensi pergerakan masyarakat ketika momen Lebaran 2023. Salah satunya terkait dengan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Selain itu, masa pra-endemi atau mendekati normal setelah pandemi Covid-19 pun menjadi faktor lain yang mempengaruhi tingginya pergerakan masyarakat. Budi menyebutkan bahwa kondisi perekonomian yang membaik, tidak adanya larangan perjalanan, dan persepsi positif masyarakat pada penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022 pun menjadi tiga faktor lainnya yang dapat berpengaruh.
Baca Juga: Erick Thohir Ingatkan Pemkab Bandung Soal Stadion SJH: Piala Dunia U-20 Belum Tentu Digelar Indonesia Lagi
Oleh karena tingginya angka pergerakan masyarakat yang diprediksi akan terjadi pada momen Lebaran tahun ini, maka Menhub pun akan menyiapkan langkah antisipasi.
"Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi," ujarnya, dikutip pada Minggu, 12 Maret 2023.
"Penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka itu kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi," katanya.
Budi pun menjelaskan sejumlah langkah antisipasi tersebut, di antaranya berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya. Tentu, langkah antisipasi itu dilakukan agar nantinya mudik dapat berjalan dengan aman, selamat, dan terkendali.
Baca Juga: Polisi Buru Sosok 'Bang' Penjual Sabu-Sabu ke Ammar Zoni: Masih Kita Dalami Jaringannya
Asal pergerakan masyarakatBerdasarkan hasil survei, asal pergerakan masyarakat tersebut diprediksi didominasi dari Pulau Jawa sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang, dengan rincian daerah pemudik terbanyak di antaranya adalah sebagai berikut:
- Jawa Timur: 21,2 juta orang (17,1 persen),
- Jawa Tengah: 18,7 juta orang (15,1 persen),
- Jabodetabek: 18,3 juta orang (14,8 persen),
- Jawa Barat: 14,9 juta orang (12,1 persen).
Sementara itu, daerah pemudik lainnya yang terbanyak berasal dari Sumatera Utara 4,4 juta orang atau 3,6 persen.
Kemudian, lima daerah tujuan perjalanan mudik masyarakat tertinggi adalah sebagai berikut:
- Jawa Tengah: 26,45 persen (32,75 juta orang),
- Jawa Timur: 19,87 persen (24,6 juta orang),
- Jawa Barat: 16,73 persen (20,72 juta orang),
- Jabodetabek: 6,52 persen (8,07 juta orang),
- Yogyakarta: 4,78 persen (5,9 juta orang).
Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 21 April 2023 atau H-1 Hari Raya Idul Fitri 2023. Sementara itu, peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai terjadi sejak 19 April 2023 atau H-3.***
Sentimen: positif (94.1%)