Sentimen
Positif (48%)
12 Mar 2023 : 23.09
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Gunung

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait

BMKG: Waspada Peningkatan Intensitas Hujan hingga 16 Maret 2023

12 Mar 2023 : 23.09 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

BMKG: Waspada Peningkatan Intensitas Hujan hingga 16 Maret 2023

PIKIRAN RAKYAT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk tetap awas akan potensi hujan lebat dan peningkatan intensitas hujan di beberapa wilayah Indonesia hingga 16 Maret 2023. Hujan cenderung turun pada siang sampai malam hari.

Menurut prospek cuaca mingguan, aliran massa udara dingin dari Asia dan gelombang ekuatorial Rossby akan memicu pertumbuhan awan hujan. Sampai 16 Maret mendatang, beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat antara lain: pesisir barat Sumatra, Riau, Kep. Riau, Sumatra bagian selatan, Jawa bagian barat, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, Papua Barat, dan Papua.

BMKG tak lupa mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap risiko cuaca ekstrem yang meliputi puting beliung, hujan lebat disertai petir, dan hujan es. Dampak cuaca ekstrem yang dapat terjadi sepekan ke depan meliputi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Candi Borobudur Tetap Aman Dikunjungi Wisatawan

Sebelumnya pada awal pekan ini, BMKG menyampaikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau mulai April nanti. Namun, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa awal kemarau 2023 tidak terjadi bersamaan.

Hanya 17 persen zona musim yang diprediksi akan memasuki kemarau pada awal April, yaitu Nusa Tenggara, Bali, dan Sebagian Jawa Timur. 22,3 persen atau 156 zona musim yang terdiri dari Sebagian Nusa Tenggara, Bali, sebagian besar Jawa, Lampung, Sumsel, Sumut, dan Papua bagian selatan akan masuk kemarau pada Mei. Sedang sisanya baru akan kemarau di Juni nanti.

Dwikorita menyebut musim kemarau akan diawali dengan angin dari arah dari Benua Australia yang akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali.

“Lalu disusul terjadi di wilayah Jawa, kemudian terjadi berkembang hampir di seluruh wilayah Indonesia pada periode Mei hingga Agustus 2023,” katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Korban Tewas Longsor Natuna Dikubur Massal, 10 Masih Hilang

Dwikorita meminta pemerintah daerah untuk memanen air hujan mengingat saat ini hujan masih kerap mengguyur wilayah Indonesia.

“Jadi ini perlu diantisipasi dikhawatirkan akan mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan air bersih,” ucap Dwikorita.***

Sentimen: positif (48.5%)