BRIN Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Lancarkan Evakuasi Longsor Natuna
Medcom.id Jenis Media: News
11 Mar 2023 : 22.36
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan teknologi modifikasi cuaca di lokasi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Modifikasi cuaca ini dilakukan atas permintaan Badan Nasional Penanggulagan Bencana (BNPB) untuk mempermudah evakuasi korban.
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Natuna diterapkan mengingat terdapat potensi cuaca ekstrem yang dapat menganggu jalannya proses pencarian dan evakuasi korban, serta antisipasi terjadinya bencana susulan di lokasi sekitarnya.
Komandan Pangkalan Udara (Lanud) TNI Raden -jad Natuna Kolonel Jajang Setiawan menyampaikan kegiatan TMC ini diharapkan dapat berlangsung lancar. Sehingga, berkontribusi terhadap pengurangan intensitas curah hujan yang dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi di Kabupaten Kepulauan Natuna.
Dukungan operasi di Lanud Raden -jad akan lebih dioptimalkan guna mendukung peningkatan aktivitas terkait bencana di Pulau Serasan, termasuk dalam rangka mendukung operasi TMC, kegiatan survei, dan transportasi bantuan dalam upaya tanggap darurat bencana.
“Dengan adanya bantuan operasi TMC dari pemerintah pusat, kami berharap proses evakuasi dan upaya-upaya tanggap darurat bencana yang dilakukan dapat berjalan lancar” ujar Jajang dalam keterangan tertulis, Sabtu, 11 Maret 2023.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menyampaikan upaya TMC ini juga ditujukan dalam rangka misi kemanusiaan tanggap darurat bencana, sehingga harus dilakukan secara profesional dan terukur.
“Dalam beberapa hari terakhir, di sekitar Selat Karimata sebelah barat Kalimantan terjadi sirkulasi siklonik. Hal inilah yang perlu diantisipasi, jika terdapat potensi awan yang bergerak menuju wilayah target harus segera dijatuhkan sebelum sampai di Pulau Serasan” terang Guswanto.
Perekayasa BRIN yang tergabung dalam Tim Pelaksana TMC di Posko Lanud Raden -jad Natuna, Jon Arifian, menyampaikan strategi penyemaian awan yang diterapkan untuk mengurangi potensi curah hujan di suatu wilayah adalah melalui metode jumping process mechanism.
Metode ini dilakukan dengan intervensi proses alami pertumbuhan awan di daerah upwind target. Metode ini juga ditujukan mempercepat proses hujan pada awan-awan Cumulus di daerah upwind yang terpantau bergerak masuk wilayah target.
Sebelum tumbuh dan berkembang lebih besar menuju daerah target kumpulan sel awan tersebut diprematurkan menjadi hujan di luar wilayah target.
“Pada operasi TMC untuk pengurangan curah hujan di Pulau Serasan periode ini, penyemaian awan akan difokuskan di wilayah utara hingga timur laut wilayah tersebut mengingat profil angin dalam beberapa hari terakhir dominan berasal dari utara hingga timur laut. Tim Posko TMC yang didukung personel BMKG dan PLLU Lanud Raden -jad, akan meng-update informasi cuaca daerah target guna mendapatkan informasi detail ancaman pertumbuhan awan," jelas Jon.
Pelaksanaan operasi TMC di wilayah Kabupaten Natuna yang terlaksana atas kerja sama BNPB, BRIN, BMKG, dan TNI-AU ini akan dikendalikan dari Pos komando (Posko) operasi TMC di Pangkalan Udara Raden -jad Natuna dan direncanakan akan berlangsung selama periode 11 sampai 14 Maret 2023, atau menyesuaikan perkembangan proses evakuasi dan kondisi cuaca di lapangan.
Kegiatan TMC ini didukung oleh satu pesawat Casa 212-200 milik Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang dan dibantu forecaster dari BMKG untuk memberikan prediksi, analisis, serta data dan informasi cuaca terkini dalam menentukan strategi penyemaian awan setiap harinya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Natuna diterapkan mengingat terdapat potensi cuaca ekstrem yang dapat menganggu jalannya proses pencarian dan evakuasi korban, serta antisipasi terjadinya bencana susulan di lokasi sekitarnya.
Komandan Pangkalan Udara (Lanud) TNI Raden -jad Natuna Kolonel Jajang Setiawan menyampaikan kegiatan TMC ini diharapkan dapat berlangsung lancar. Sehingga, berkontribusi terhadap pengurangan intensitas curah hujan yang dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi di Kabupaten Kepulauan Natuna.
-?
- - - -Dukungan operasi di Lanud Raden -jad akan lebih dioptimalkan guna mendukung peningkatan aktivitas terkait bencana di Pulau Serasan, termasuk dalam rangka mendukung operasi TMC, kegiatan survei, dan transportasi bantuan dalam upaya tanggap darurat bencana.
“Dengan adanya bantuan operasi TMC dari pemerintah pusat, kami berharap proses evakuasi dan upaya-upaya tanggap darurat bencana yang dilakukan dapat berjalan lancar” ujar Jajang dalam keterangan tertulis, Sabtu, 11 Maret 2023.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menyampaikan upaya TMC ini juga ditujukan dalam rangka misi kemanusiaan tanggap darurat bencana, sehingga harus dilakukan secara profesional dan terukur.
“Dalam beberapa hari terakhir, di sekitar Selat Karimata sebelah barat Kalimantan terjadi sirkulasi siklonik. Hal inilah yang perlu diantisipasi, jika terdapat potensi awan yang bergerak menuju wilayah target harus segera dijatuhkan sebelum sampai di Pulau Serasan” terang Guswanto.
Perekayasa BRIN yang tergabung dalam Tim Pelaksana TMC di Posko Lanud Raden -jad Natuna, Jon Arifian, menyampaikan strategi penyemaian awan yang diterapkan untuk mengurangi potensi curah hujan di suatu wilayah adalah melalui metode jumping process mechanism.
Metode ini dilakukan dengan intervensi proses alami pertumbuhan awan di daerah upwind target. Metode ini juga ditujukan mempercepat proses hujan pada awan-awan Cumulus di daerah upwind yang terpantau bergerak masuk wilayah target.
Sebelum tumbuh dan berkembang lebih besar menuju daerah target kumpulan sel awan tersebut diprematurkan menjadi hujan di luar wilayah target.
“Pada operasi TMC untuk pengurangan curah hujan di Pulau Serasan periode ini, penyemaian awan akan difokuskan di wilayah utara hingga timur laut wilayah tersebut mengingat profil angin dalam beberapa hari terakhir dominan berasal dari utara hingga timur laut. Tim Posko TMC yang didukung personel BMKG dan PLLU Lanud Raden -jad, akan meng-update informasi cuaca daerah target guna mendapatkan informasi detail ancaman pertumbuhan awan," jelas Jon.
Pelaksanaan operasi TMC di wilayah Kabupaten Natuna yang terlaksana atas kerja sama BNPB, BRIN, BMKG, dan TNI-AU ini akan dikendalikan dari Pos komando (Posko) operasi TMC di Pangkalan Udara Raden -jad Natuna dan direncanakan akan berlangsung selama periode 11 sampai 14 Maret 2023, atau menyesuaikan perkembangan proses evakuasi dan kondisi cuaca di lapangan.
Kegiatan TMC ini didukung oleh satu pesawat Casa 212-200 milik Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang dan dibantu forecaster dari BMKG untuk memberikan prediksi, analisis, serta data dan informasi cuaca terkini dalam menentukan strategi penyemaian awan setiap harinya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(AZF)
Sentimen: negatif (98.8%)