Sentimen
Negatif (57%)
9 Mar 2023 : 21.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Malang

Tokoh Terkait

Kriminalitas Modus Penipuan Robot Trading Sebabkan Banyak Korban Pusat Pemberitaan

9 Mar 2023 : 21.18 Views 2

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Kriminalitas
Modus Penipuan Robot Trading Sebabkan Banyak Korban

Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Kasus robot trading (sistem perdagangan otomatis) kembali menjadi sorotan publik usai polisi menangkap terduga penipuan berinisial WK, Sabtu (4/3/2023). WK merupakan pemilik sekaligus founder robot trading ATG. 

Dari usahanya itu, WK diduga meraup keuntungan hingga Rp9 triliun. Angka itu didapat karena perkiraan jumlah korban mencapai 25 ribu orang.

"Benar bahwa WK (Wahyu Kenzo) sudah diamankan. Dan ditahan di Polresta dalam perkara robot trading ATG," kata Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto, Rabu (8/3/2023). 

Adapun kebanyakan para modus pelaku robot trading memasarkan produk kepada calon para investor yakni dengan mengklaim. Di mana uang yang ditanamkan investor dikelola secara otomatis oleh robot dan bisa terhindar dari kerugian.

Baca juga: Daftar Kasus Robot Trading Sebabkan Kerugian Capai Triliunan​

"Mereka menyampaikan ke masyarakat bahwa robot trading ini adalah satu alat yang bisa memantau apabila masyarakat meletakkan uangnya. Jadi nanti robot ini bisa mengamankan uang masyarakat ini, tidak akan lose, tidak akan kalah, tidak akan hilang, jadi akan untung terus," kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliyansah Lubis, Kamis (9/3/2023). 

Menurutnya, harga robot disesuaikan dengan nominal yang diinvestasikan investor. Misalnya, investor menanamkan uang senilai USD500, maka perhitungannya 50 persen keuntungan diberikan kepada anggota. 

"Sedangkan 50 persen sisanya untuk operasional robot trading perusahaan tersebut. Itu dalih mereka kebanyakan perusahaan robot trading," katanya, menjelaskan. 

Sementara itu, jika investor mendepositkan dana sebesar USD1.000, maka perhitungannya 60 persen untuk anggota. Sementara 40 persen sisanya untuk operasional robot trading. 

Uang itu disetorkan oleh investor ke rekening salah satu perwakilan perusahaan. Namun sebenarnya semua proses kerja robot adalah fiktif.

"Jadi katanya semakin banyak deposito, semakin besar keuntungannya, ini fiktif. Jadi sebenarnya misalnya di robot trading itu ada perusahaan-perusahaan mana yang kita mau ikut," katanya. 

"Tapi ini mereka bikin sendiri, jadi naik turunnya itu, itu semuanya fiktif. Mereka yang bikin bukan permainan dengan saham," ucapnya.

Sentimen: negatif (57.1%)