Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: iKON
Kab/Kota: Banjarbaru
Tokoh Terkait
Kunda Kabudayan Kulonprogo Siap Gelar Nyadran Agung
Krjogja.com Jenis Media: News
Kepala Kundha Kabudayan Kulonprogo, Dra Niken Probo Laras (dua kiri) menyampaikan 'Calendar of Event 2023' yang akan digelar. (Foto : Asrul Sani)
Krjogja.com - KULONPROGO - Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Kulonprogo akan menggelar lebih dari seratus event budaya selama 2023. Salah satu event unggulan dalam waktu dekat diselenggarakan adalah tradisi Nyadran Agung pada Senin-Selasa (13-14/03/2023) mendatang terpusat di depan pendopo Rumah Dinas Bupati setempat.
Kepala Kundha Kabudayan, Dra Niken Probo Laras, SSos, MH mengatakan, tradisi Nyadran Agung akan digelar secara meriah. Tercatat sedikitnya 20 gunungan akan dikirab kemudian di'rayah' ngalab berkah oleh masyarakat.
Selain melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), pemerintah kapanewon dan pemerintah kalurahan serta masyarakat, Nyadran Agung juga rencananya akan dihadiri sejumlah warga Kulonprogo yang menjadi pejabat di luar daerah di antaranya Bupati Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan Drs H Sukamta dan Wakil Wali Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan, Wartono SE.
Prosesi Nyadran Agung diawali mujahadah dan pengajian Senin (13/03/2023). Acara puncak dilaksanakan Selasa (14/3) siang mulai pukul 13.00 WIB. "Tahun 2020 vakum karena pandemi dan pada 2021, 2022 kita gelar secara terbatas maka di 2023 kita bisa menggelar Nyadran Agung lagi secara meriah. Rencananya 20 gunungan berisi hasil bumi disiapkan untuk acara tersebut," kata Niken saat siaran pers 'Calendar of Cultural Event 2023' di Tebebuya Wates, Rabu (08/03/2023).
Selain Kabid Warisan Budaya Siti Isnaini dan Kepala UPT TBK Maruta siaran pers dihadiri anggota Dewan Kebudayaan sekaligus Ketua Pepadi setempat, Joko Budiarto. Nyadran Agung agenda penting dalam 'Calendar of Event 2023' lantaran tradisi tersebut benar-benar menampilkan kearifan lokal masyarakat sehingga menjadi ikon daerah.
"Tradisi Nyadran Agung memang selain untuk mempertebal iman dan takwa kepada Tuhan dan sarana kirim doa untuk leluhur, juga wahana persaudaraan masyarakat, media silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat serta melestarikan adat dan tradisi lokal," jelas Niken.
Kabid Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Wruhantoro mengatakan dari 20 gunungan ada tiga gunungan utama. Gunungan pertama berisi apem bermakna permohonan ampunan kepada Tuhan. Gunungan kedua tumpeng mengandung simbol doa keselamatan yang digambarkan bentuk tumpeng mengerucut ke atas. Gunungan ketiga hasil bumi mengandung makna rasa syukur manusia sudah diberi kelimpahan rejeki oleh Tuhan. Semua gunungan dibawa bregada dari depan Kantor DPRD ke pendopo rumdin Bupati.
"Setelah Nyadran Agung dilanjutkan pagelaran wayang kulit. Event lainnya festival dalang wayang kulit kategori anak dan remaja," ujarnya. (Wid/Rul)
Sentimen: positif (99.9%)