Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya, Malang, Blitar, Purworejo, Trenggalek, Tulungagung
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Keliling Malang, Blitar dan Tulungagung, Sarmuji Golkar Tebar Kebaikan ke Korban Bencana
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M Sarmuji melakukan kunjungan ke beberapa daerah, khususnya Jawa Timur bagian selatan. Di antaranya Malang, Blitar dan Tulungagung.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut membagikan ribuan sembako kepada warga terdampak termasuk yang dikirimkan ke Kabupaten Trenggalek.
Dalam kesempatan bertemu kader dan penerima bantuan sembako, Sarmuji meminta kader Golkar segera tergerak apabila ada masyarakat yang membutuhkan bantuan terutama masa-masa bencana yang terjadi seperti saat ini.
“Saya meminta kepada seluruh kader, baik yang ada di provinsi maupun di tingkat desa menjadikan partai sebagai instrumen berbuat kebajikan di tengah-tengah masyarakat. Sekecil apapun bentuk bantuan jika itu memang diperlukan oleh masyarakat. Paling sederhana sebagai contoh jika ada air mineral yang kita punya, dan itu masyarakat membutuhkan segera kita berikan,” ungkap Sarmuji kepada beritajatim.com melalui pernyataan tertulisnya, Sabtu (12/11/2022).
Anggota DPR RI Dapil VI Jatim tersebut juga meminta agar infrastruktur partai harus selalu hadir seiring dengan dinamika yang ada di masyarakat, baik yang sudah duduk di legislatif dan eksekutif, maupun saat ini masih menjadi pimpinan kecamatan maupun pimpinan desa.
“Jika kader duduk di legislatif maupun eksekutif, maka harus menghasilkan kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat. Sedangkan, kader yang berada di kecamatan maupun desa juga mampu menjadi penyambung solusi bagi persoalan yang terjadi di masyarakat,” timpal Sarmuji.
Setelah menyapa dan memberikan bantuan di Malang, Sarmuji juga meninjau lokasi tanah gerak dan jembatan yang rusak akibat banjir bandang di Desa Purworejo, Kecamatan Wates Kabupaten Blitar. Hujan yang berlangsung selama dua hari mengakibatkan beberapa jembatan rusak dan 53 rumah terancam terkena longsor.
“Kalau malam terjadi hujan, maka warga harus waspada dan segera mencari titik aman. Apalagi berdasarkan informasi dari pemerintah desa, tanah yang ditempati 53 rumah warga sewaktu-waktu bisa terjadi longsor,” ujar Sarmuji.
Bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini tidak lepas dari kondisi lingkungan yang semakin kritis dan tidak mampu menjadi penyangga ketika fenomena hidrometeorologi sering terjadi seperti saat ini.
“Lingkungan kita sudah demikian kritis dan tidak lagi bisa menjadi penopang perubahan iklim yang terjadi secara tiba-tiba. Potensi-potensi bencana bisa jadi akan kembali lagi. Untuk itu kita harus tetap waspada dan mempersiapkan diri jika suatu saat bencana tersebut kembali terulang,” pungkas Sarmuji. (tok/kun)
Sentimen: positif (50%)