Surabaya (beritajatim.com) – DPD Partai Golkar Surabaya mengintensifkan langkah dengan turun ke kecamatan menggelar konsolidasi. Konsolidasi ini menjadi salah satu saluran bagi Golkar Surabaya dalam menjaring aspirasi, terutama soal program padat karya.

Ketua DPD Golkar Surabaya, Arif Fathoni mengatakan, pihaknya tancap gas melakukan kerja-kerja konsolidasi begitu peringatan HUT ke-58 Partai Golkar selesai. Sehingga Golkar Surabaya lebih mantap saat bertarung di Pemilu 2024 nanti.

“Konsolidasi ini akan terus kita lakukan di kecamatan-kecamatan yang lain,” kata Toni, sapaan akrabnya, dalam konsolidasi bersama Keluarga Besar Partai Golkar Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Sabtu (12/11/2022).

Konsolidasi akan semakin intensif digelar, kata Toni, karena Golkar punya tujuan. Tujuan tersebut yaitu memenangkan hati masyarakat Surabaya.

“Kemenangan itu bukan untuk Partai Golkar, kemenangan yang diraih semata-mata agar Partai Golkar semakin lebar jembatan pengabdiannya kepada masyarakat,” kata Toni.

Toni menyatakan untuk memenangkan hati masyarakat Surabaya butuh kerja keras. Seluruh elemen partai harus terus bersinergi dengan masyarakat, seperti disampaikan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno (Bung Karno) dalam karyanya ‘Di Bawah Bendera Revolusi’.

“Jika ingin mendapatkan mutiara, maka kita harus menyelam ke dasar laut, kalau hanya berdiri di pinggir pantai, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa,” kata Toni.

Dia pun meminta kepada Keluarga Besar Partai Golkar Kota Surabaya agar terus melayani warga di lingkungan mereka tinggal. Tidak bersikap elitis namun terus membumi.

Ini terlihat dalam konsolidasi digelar di salah satu warung kopi di Jalan Jemursari kali ini. Tidak hanya para elit partai yang hadir, bahkan melibatkan tokoh masyarakat Wonocolo.

Dalam konsolidasi ini pula, Toni pun melonggarkan waktu untuk bisa berinteraksi dengan warga. Sehingga, dia bisa mengetahui secara langsung dari warga, terutama seputar program padat karya dari pemerintah.

“Salah satu yang disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat adalah pemanfaatan lahan tidur yang dimiliki Pemkot Surabaya,” kata Toni.

Tentu, terang Toni, ini sejalan dengan harapan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang ingin mengentaskan kemiskinan di Kota Pahlawan. Salah satunya melalui program padat karya berbasis keunggulan masing-masing wilayah.

“Poin ini kami catat dan kami perjuangkan dengan maksimal karena hakikat pelayan masyarakat adalah mengakselerasikan kehendak masyarakat sehingga menjadi kebijakan pemerintah,” ujar legislator penghobi sepakbola ini.

Partai Golkar, tegas Toni, adalah partai yang inklusif. Sehingga dalam setiap kegiatannya tidak boleh eksklusif.

Dia pun mengingkatkan pada kader akan doktrin Partai Golkar yaitu Karya Kekaryaan. Setiap kader Partai Golkar, tegas Toni, harus menjadikan politik sebagai jembatan pengabdian kepada masyarakat secara luas.

“Ini tentang apa yang harus dan wajib diperjuangkan oleh Partai Golkar di wilayah tersebut melalui Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya,” pungkasnya. [asg/beq]