Sentimen
Positif (72%)
7 Mar 2023 : 10.53
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait

Siap-siap! BMKG Prediksi Sebagian Besar Jawa Hadapi Musim Kemarau pada Mei

7 Mar 2023 : 10.53 Views 2

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

Siap-siap! BMKG Prediksi Sebagian Besar Jawa Hadapi Musim Kemarau pada Mei

SOLOPOS.COM - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (BMKG)

Solopos.com, JAKARTA–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan sebagian wilayah di Indonesia akan memasuki musim kemarau pada April 2023.

“Awal musim kemarau 2023 masuk tidak bersamaan,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers Prakiraan Awal Musim Kemarau 2023 dan Perkembangan Kondisi Cuaca di Wilayah Indonesia secara daring di Jakarta, Senin (6/3/2023), dikutip dari Antara.

PromosiKonsisten Jaga Kualitas, Blesscon Raih Top Brand Award 3 Tahun Berturut-turut

Dari total 699 zona musim di Indonesia, sebanyak 119 zona musim atau 17% diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2023. Wilayah yang bakal memasuki musim kemarau pada bulan itu meliputi di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa Timur.

Sebanyak 156 zona musim atau 22,3% wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2023, meliputi sebagian Nusa Tenggara, sebagian Bali, sebagian besar Jawa, Lampung, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Sumatera Utara, dan Papua bagian selatan.

Sebanyak 155 zona musim atau 22,2% wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023, meliputi sebagian besar Sumatra, sebagian kecil Jawa, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, dan sebagian Papua.

Sebanyak 113 zona musim atau 16% zona musim lainnya, kata Dwikorita, daerah yang memiliki musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun.

“Jadi hanya punya satu musim. Itu di wilayah Indonesia ada sekitar 16% zona musim,” paparnya.

Ia mengemukakan musim kemarau tahun ini diawali dengan bertiup angin dari arah Benua Australia yang akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023.

“Lalu disusul terjadi di wilayah Jawa, kemudian berkembang hampir di seluruh wilayah Indonesia pada periode Mei hingga Agustus 2023,” lanjutnya.

Ia juga menyampaikan prakiraan musim kemarau berdasarkan hasil pemantauan BMKG yang menunjukkan adanya fenomena La Nina menuju netral pada periode Maret 2023.

Dwikorita mengingatkan kementerian atau lembaga pemerintah, daerah, institusi terkait, dan masyarakat lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau yang lebih kering.

“Jadi ini perlu diantisipasi, dikhawatirkan akan mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan air bersih,” katanya.

Ia meminta pemerintah daerah lebih optimal melakukan pemanenan air hujan mengingat saat ini masih ada hujan.

“Mohon kita jadikan informasi prakiraan musim kemarau ini sebagai bentuk peringatan dini,” tuturnya.

Sentimen: positif (72.7%)