Situbondo Pakai Dana BTT Perbaiki Infrastruktur Terdampak Banjir
6 Mar 2023 : 13.08
Views 3
Medcom.id Jenis Media: News
Situbondo: Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp3 miliar untuk memperbaiki dan membangun kembali sejumlah infrastruktur yang rusak akibat banjir.
Banjir yang terjadi pada Selasa, 28 Februari 2023, selain menggenangi sebanyak 613 rumah di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Desa Kalimas dan Besuki (Kecamatan Besuki), dan Desa Kalianget (Kecamatan Banyuglugur), juga merusak infrastruktur seperti jembatan limpas dan tangkis serta bronjong sungai di Desa Wringinanom dan Patemon (Kecamatan Jatibanteng) yang kerugiannya mencapai miliaran rupiah.
"Sesuai arahan Pak Bupati kami sudah mengajukan anggaran perbaikan infrastruktur dampak banjir menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Kami mengajukan Rp3 miliar," ujar Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto di Situbondo, Minggu, 5 Maret 2023.
Dana BTT sebesar Rp3 miliar itu, lanjut dia, akan diperuntukkan perbaikan tangkis dan bronjong ambrol ratusan meter serta jembatan limpas yang jebol akibat diterjang banjir.
Selain itu, kata Sruwi, dana BTT juga diperuntukkan perbaikan infrastruktur lainnya akibat banjir di beberapa titik lainnya, karena banjir mengakibatkan mayoritas air meluap dari sungai disebabkan tanggul jebol dan membanjiri permukiman penduduk.
Dia mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) setempat untuk melakukan pengerukan sedimen di sejumlah sungai guna mengurangi risiko banjir.
"Kami juga sudah koordinasi dengan Dinas PUPRP untuk melakukan pengerukan endapan sungai, sehingga daya tampung sungai optimal dan saat terjadi hujan deras bisa mengurangi risiko banjir akibat air sungai meluap," kata dia.
Berdasarkan data, kerusakan infrastruktur terparah yakni di aliran Kali Patemon Desa Wringinanom sebuah jembatan limpas antar-dusun rusak akibat material banjir sepanjang 50 meter, tinggi 2 meter dan lebar 3 meter, taksiran kerugian Rp100 juta.
Selain itu, di aliran Kali Patemon juga terdapat bronjong dan tangkis sungai ambrol atau longsor terbawa banjir sepanjang 300 meter, tinggi 6 meter yang taksiran kerugiannya mencapai Rp600 juta.
Di Kali Tanjung, bronjong dan tangkis sungai juga ambrol terbawa banjir dan kerusakan sepanjang 75 meter, tinggi 6 meter, sedangkan kerugiannya sekitar Rp100 juta.
Sementara di Desa Patemon, banjir akibat curah hujan tinggi juga mengakibatkan tangkis dan bronjong sepanjang 200 meter dan tinggi 6 meter di Kali Patemon tergerus dan longsor, dan kerugiannya mencapai sekitar Rp400 juta.
Banjir yang terjadi pada Selasa, 28 Februari 2023, selain menggenangi sebanyak 613 rumah di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Desa Kalimas dan Besuki (Kecamatan Besuki), dan Desa Kalianget (Kecamatan Banyuglugur), juga merusak infrastruktur seperti jembatan limpas dan tangkis serta bronjong sungai di Desa Wringinanom dan Patemon (Kecamatan Jatibanteng) yang kerugiannya mencapai miliaran rupiah.
"Sesuai arahan Pak Bupati kami sudah mengajukan anggaran perbaikan infrastruktur dampak banjir menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Kami mengajukan Rp3 miliar," ujar Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto di Situbondo, Minggu, 5 Maret 2023.
-?
- - - -Dana BTT sebesar Rp3 miliar itu, lanjut dia, akan diperuntukkan perbaikan tangkis dan bronjong ambrol ratusan meter serta jembatan limpas yang jebol akibat diterjang banjir.
Selain itu, kata Sruwi, dana BTT juga diperuntukkan perbaikan infrastruktur lainnya akibat banjir di beberapa titik lainnya, karena banjir mengakibatkan mayoritas air meluap dari sungai disebabkan tanggul jebol dan membanjiri permukiman penduduk.
Dia mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) setempat untuk melakukan pengerukan sedimen di sejumlah sungai guna mengurangi risiko banjir.
"Kami juga sudah koordinasi dengan Dinas PUPRP untuk melakukan pengerukan endapan sungai, sehingga daya tampung sungai optimal dan saat terjadi hujan deras bisa mengurangi risiko banjir akibat air sungai meluap," kata dia.
Berdasarkan data, kerusakan infrastruktur terparah yakni di aliran Kali Patemon Desa Wringinanom sebuah jembatan limpas antar-dusun rusak akibat material banjir sepanjang 50 meter, tinggi 2 meter dan lebar 3 meter, taksiran kerugian Rp100 juta.
Selain itu, di aliran Kali Patemon juga terdapat bronjong dan tangkis sungai ambrol atau longsor terbawa banjir sepanjang 300 meter, tinggi 6 meter yang taksiran kerugiannya mencapai Rp600 juta.
Di Kali Tanjung, bronjong dan tangkis sungai juga ambrol terbawa banjir dan kerusakan sepanjang 75 meter, tinggi 6 meter, sedangkan kerugiannya sekitar Rp100 juta.
Sementara di Desa Patemon, banjir akibat curah hujan tinggi juga mengakibatkan tangkis dan bronjong sepanjang 200 meter dan tinggi 6 meter di Kali Patemon tergerus dan longsor, dan kerugiannya mencapai sekitar Rp400 juta.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
(MEL)
Sentimen: negatif (96.2%)