Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Kasus Covid-19 Varian BQ.1 Capai 171 Orang
CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional
Berdasarkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) secara periodik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus Covid-19 Omicron subvarian BQ.1 telah mencapai 171 orang.
Selain BQ.1, Kemenkes juga telah mengidentifikasi 130 subvarian XBB, dan 16 subvarian XBB 1 di Indonesia.
"171 kasus BQ.1 telah dideteksi dari surveilens genomik," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (18/11).
Nadia mengatakan pemerintah terus mengawasi pintu masuk Indonesia guna meminimalisir persebaran varian-varian baru yang muncul. Ia menyebut pemerintah juga bakal memperkuat pemeriksaan WGS dalam mengidentifikasi varian baru di Indonesia.
Kemenkes juga telah mengeluarkan instruksi baru agar dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota hingga rumah sakit rujukan pasien virus corona untuk melakukan pemeriksaan WGS bagi pasien Covid-19 di ICU yang hasil Cycle Threshold (CT) dari tes PCR bernilai kurang dari 30.
Ketentuan itu tertuang melalui SE Nomor HK.02.02/III/3741/2022 tentang Percepatan Penanggulangan Kasus Virus Corona Disease (Covid-19) Varian Baru Omicron Sub Variant XBB, yang diteken oleh Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Murti Utami.
"Ini akan menjadi kewaspadaan, karena kita tahu varian baru memang akan berpotensi untuk terjadinya peningkatan kasus," ujar Nadia.
Terpisah, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan hampir 25 persen kasus konfirmasi Covid-19 saat ini merupakan subvarian Omicron XBB dan BQ.1.
"Dan mungkin nanti dalam waktu yang terus akan, semuanya, seperti halnya dulu BA.4 dan BA.5 mendominasi, dan menggeser varian sebelumnya ya," kata Syahril.
Untuk itu, Syahril meminta agar masyarakat yang belum menerima vaksin primer lengkap maupun booster segera ke fasilitas kesehatan masing-masing daerah guna mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Ia mengungkap sejumlah data pasien Covid-19 yang dihimpun dari rumah sakit online per Selasa (15/11). Tercatat, 47 persen atau 221 orang yang meninggal selama kurun waktu 4 Oktober-15 November 2022 belum menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Kemudian 26 persen atau 122 orang sudah menerima vaksin Covid-19 dua dosis, dilanjutkan 19 persen atau 88 orang yang sudah menerima booster pertama. Lalu 7 persen atau 33 orang baru menerima vaksin dosis pertama, dan 1 persen atau 3 orang lainnya masih belum diketahui.
"Dan vaksin ini upaya kita untuk memberikan antibodi agar seseorang memiliki kekuatan atau kekebalan. Agar apabila kalau kena virus Covid-19 termasuk varian baru sekarang, [gejala klinis] dia akan lebih ringan dari orang yang tidak divaksin, begitu juga dengan yang di-booster," ujar Syahril.
(khr/fra)[-]
Sentimen: positif (99.8%)