Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Kasus: kebakaran, penganiayaan, korupsi
Tokoh Terkait
Gus dur
Rafael Alun Trisambodo
Cristalino David Ozora
Luka David Korban Penganiayaan Mario Dandy adalah Luka 'Anak Semua Bangsa'
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Anak muda itu masih terbaring lemas, tidak berdaya dan sudah melewati masa komanya. Ventilator alat bantu pernapasannya pun sudah terlepas dari selang hidungnya. Kondisinya berangsur membaik. Raut wajahnya tertunduk lesu.
Akan tetapi, dia masih belum siuman selama hampir dua pekan. Matanya masih tertutup. Hanya bisa merespons melalui gerakan-gerakan kecil. Bayangkan, dua pekan dia belum sadarkan diri dan belum mengetahui jika sosoknya saat ini menjadi sinyal untuk mengungkap kasus yang lebih besar.
Saat tiba di rumah sakit, kondisinya mengkhawatirkan. Dia datang dengan status koma pada angka skala 4 menurut Glasgow Coma Scale yakni alat untuk mengetahui tingkat kesadaran pasien. Angka ini jauh di bawah skala orang normal yang berada di angka skala 15.
Anak muda itu yang kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan Jakarta, sejak 20 Februari 2023 lalu, bernama Cristalino David Ozora. Usianya baru 17 tahun. David merupakan korban kebiadaban dan kebodohan Mario Dandy Satryo (20) anak aparatur negara Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak Kemenkeu, Kanwil Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo, yang saat ini sudah didepak dari kursi jabatannya.
Baca Juga: Depo Pertamina di Plumpang Kebakaran, Ma'ruf Amin: Supaya Lebih Aman Harus Direlokasi ke Pelabuhan
Mario yang memiliki postur lebih besar dan tegap tega menganiaya David secara sadis di Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Tanpa belas asih, tanpa ampun. Parahnya lagi kejadian itu dia lakukan dengan alasan yang tak kalah anehnya, yakni usai mendapatkan laporan dugaan perilaku yang tidak menyenangkan David kepada pacarnya, AG (15).
Tak jelas perlakuan apa yang dibuat David kepada AG hingga membuat anak pejabat tersebut naik pitam bak pahlawan kesiangan seraya menaikan kuda 'rubicon' troyanya.
Sejak kejadian memilukan itu, darah yang menetes dari tubuh David juga 'berdarah' dan dirasakan bangsa ini, wabilkhusus keluarganya. Mario mungkin lupa, jika David juga bukan orang sembarangan yang usai dianiaya lantas selesai begitu saja.
Cerita belum selesai sampai situ bung!. Ayah David, Jonathan Latumahina ternyata pengurus pusat GP Ansor, organisasi militan Nahdlatul Ulama, yang tidak mau kasus ini berhenti 'di meja makan' sambil minum secangkir teh.
Ibarat novel yang penuh dengan plot twist mengejutkan, sorotan kasus ini begitu luas. Tidak hanya melibatkan kisah pertikaian dendam kesumat di antara anak-anak muda Jakarta Selatan, melainkan membuka tabir soal moralitas dan integritas para aparatur negara di Indonesia sampai ke kalangan grass root.
Baca Juga: Erick Tohir Yakin Stok BBM dan Aman Usai Kebarkan Depo Pertamina Plumang
Tak aneh, jika sekelas para petinggi dan tokoh di negara ini berbondong-bondong menjenguk David di rumah sakit, seperti Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama), dan Sinta Nuriyah (istri dari mendiang Gus Dur).
Tak ketinggalan, orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo juga ikut memberikan perhatian khusus atas peristiwa tersebut.
Itu artinya, kasus ini bukan hanya berjibaku pada tiga tokoh utamanya yakni AG, David, dan Mario dan tentunya plot akan berubah ke arah yang lebih menukik yakni persoalan integritas para pejabat negara soal harta yang melebihi profil seharusnya yang bisa jadi menjurus pada pencucian uang atawa korupsi, mengingat ayah Mario, Rafael sejauh ini masih terus diselidiki KPK guna mencari tahu asal usul hartanya yang tidak sesuai dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN).
Usut punya usut, dalam laporannya yang terakhir, Rafael mempunyai harta senilai Rp56 miliar atau beda tipis dari pejabat di atasnya, Menkeu Sri Mulyani. KPK menyebut bahwa LHKPN atas nama Rafael mencurigakan karena hal ini tidak sesuai dengan gaji yang diterimanya sebagai pejabat eselon III di Kemenkeu.
Baca Juga: Update Kasus Penganiayaan David: Dua Tersangka Dipindah ke Rutan Polda Metro Jaya
Rafael tidak sendiri, di bawahnya kini banyak pejabat negara yang sedang ketar-ketir disidik KPK soal harta kekayaannya yang melebihi profilnya.
Pada akhirnya, narasi ini menjadi anomali dan bakal membuka kardus pandora yang selama ini tertutup rapi dan sistematis.
Rintihan David di rumah sakit, mungkin tidak terdengar oleh kita yang berada di luar. Namun, luka yang berjejak pada tubuh dan kondisi sikologis David kelak jika ia siuman, akan berbekas pula pada Anak Semua Bangsa, yakni kita.
"Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana," ujar Pramoedya Ananta Toer, seraya mengingatkan jika kasus ini membuat nurani kemanusiaan masyarakat di Indonesia juga tersinggung dan bahkan marah, karena kita semua sejatinya masih waras dalam melihat kasus ini.***
Sentimen: negatif (99.2%)