Sentimen
Positif (98%)
5 Mar 2023 : 02.11
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Kasus: penganiayaan

Jumlah Dokter Aktif Masih Sedikit di Indonesia, PDSI Desak Pemerintah Permudah Syarat Jalankan Profesi

5 Mar 2023 : 09.11 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jumlah Dokter Aktif Masih Sedikit di Indonesia, PDSI Desak Pemerintah Permudah Syarat Jalankan Profesi

PIKIRAN RAKYAT - Keberadaan jumlah dokter aktif di Indonesia masih sangat sedikit hingga saat melakukan distribusi penempatan selalu kekurangan. Menyikapi itu, Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) mendesak agar persyaratan dokter menjalankan profesi dibuat lebih mudah.

Ketua Umum PDSI, Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyatno Sp.B., MARS, mengungkapkan bahwa syarat dokter menjalankan profesi yang dibuat lebih mudah dapat memberi dampak positif bagi pelayanan kesehatan ke depannya.

Menurut dr. Jajang, pemerintah memiliki kewenangan untuk mengatur kebijakan terkait syarat-syarat yang memudahkan para dokter untuk menjalankan profesi itu. Adapun sejumlah syarat yang bisa diatur terkait profesi dokter oleh pemerintah, yakni perizinan, pendidikan, penempatan, dan sebagainya.

"Persyaratan dokter menjalankan profesinya itu harus dipermudah dan bahkan difasilitasi, sehingga para dokter bisa leluasa untuk memberikan pelayanan kesehatan," ujar dr. Jajang Edi Priyatno dalam pernyataan tertulis pada Sabtu, 4 Maret 2023.

Baca Juga: Ahok Pernah Ingatkan Anies Soal Kawasan Tanah Merah Dekat Depo Pertamina Plumpang, Seharusnya Tak Dihuni Warga

PDSI, kemudian juga menyinggung peran organisasi kemasyarakatan (ormas) yang sering menentukan nasib dokter dan nasib dunia kesehatan di Indonesia. Bahkan, ormas dianggap merumitkan persoalan dunia kesehatan Indonesia, terutama adanya banyak dokter yang merasa terganjal dengan segala aturannya.

"Kalau pemerintah memberikan hal yang strategis kepada ormas maka persoalan kedokteran Indonesia akan tetap seperti ini, di mana banyak dokter yang merasa dihambat dengan aturan ormas," ujarnya menuturkan.

"Sekolah dokter sudah susah, mau beraktivitas dipersulit lagi, bagaimana pelayanan bisa cepat, murah, dan berkualitas kalau dokter dibebani dengan persoalan administrasi yang tidak semestinya," ujarnya lagi seperti dilaporkan Antara.

Indonesia krisis tenaga medis

Indonesia sedang mengalami krisis distribusi tenaga medis lantaran penempatan selalu dilakukan terkonsentrasi di Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta. Berdasarkan data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) per 6 Desember 2022, jumlah dokter spesialis di Pulau Jawa hanya mencapai 34.763 orang. Artinya, ada 22 dokter spesialis untuk setiap 100.000 penduduk di Pulau Jawa.

Baca Juga: Luka David Korban Penganiayaan Mario Dandy adalah Luka 'Anak Semua Bangsa'

Sementara di wilayah Maluku dan Papua, hanya terdapat 615 dokter spesialis. Itu berarti, hanya ada sekira tujuh dokter spesialis untuk setiap 100.000 penduduk di wilayah timur Indonesia.

Menyusul hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga mengaku kebutuhan tenaga medis masih sangat besar, yakni perkiraan sekira 160.000 dokter.

Jumlah sebesar itu, diperkirakan baru akan terpenuhi dalam waktu 14 tahun mendatang. Sedangkan, jumlah dokter yang bekerja saat ini hanya berkisar 110.000 orang untuk menangani penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa.***

Sentimen: positif (98.4%)