Sentimen
Netral (50%)
3 Mar 2023 : 22.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Timika

Tokoh Terkait

Penjelasan Susi Air Soal Penyanderaan Pilot oleh KKB Papua, Komunikasi Satu Arah hingga Uang Tebusan

4 Mar 2023 : 05.00 Views 3

Fin.co.id Fin.co.id Jenis Media: Nasional

Penjelasan Susi Air Soal Penyanderaan Pilot oleh KKB Papua, Komunikasi Satu Arah hingga Uang Tebusan

Reporter: Khanif Lutfi|

Editor: Khanif Lutfi|

Rabu 01-03-2023,17:15 WIB

Mantan Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti yang juga pemilik maskapai Susi Air.-Susi Air-Susi Air

Penjelasan Susi Air Soal Penyanderaan Pilot oleh KKB Papua - Kabar terbaru kasus penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens di Nduga, Papua Pegunungan disampaikan kuasa hukum Susi Air Donal Fariz.

Donal menyebut, jika pihaknya (Susi Air) sama sekali tidak melakukan komunikasi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Diketahui pilot Philip Mark Mehrtens disandera KKB Papua di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2).

BACA JUGA:Wilayah Paro Nduga Daerah Aman, Susi Pudjiastuti: Sudah Bertahun-tahun Layani Rute Perintis Paro

Donal menyebut, KKB tidak mencoba atau tidak melakukan komunikasi apapun kepada perusahaan penerbangan Susi Air.

"Jadi zero komunikasi saat ini antara kelompok penyandera dengan kami," kata Donal, Rabu 1 Maret 2023.

Donal juga menerangkan, pihaknya tidak memperoleh informasi perihal tebusan yang dimintakan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut.

"Sehingga tidak ada permintaan-permintaan tertentu yang lazimnya kelompok penyandera itu sering," ucapnya.

BACA JUGA:Pilot Susi Air Dikabarkan Bagian dari KKB Papua, Ini Penjelasan Lengkap Susi Pudjiastuti

Bahkan, Donal mengakui jika pihak Susi Air justru mendapatkan informasi keberadaan pilot Philip Mark Mehrtens dari media massa.

Menurut dia, hal tersebut dilakukan untuk menggiring narasi dan memperoleh legitimasi secara publik.

"Cara berkomunikasi mereka adalah menyampaikan foto-foto dan video-video itu kepada kawan-kawan jurnalis. Jadi foto yang pernah dirilis itu justru saya dapatkan dan kami dapatkan dari rekan-rekan media, bukan dari mereka," tuturnya.

Donal menjelaskan, Pemda Kabupaten Nduga telah menyampaikan dan mengutus perwakilan untuk bisa berkomunikasi dengan kelompok penyandera pilot Susi Air tersebut.

BACA JUGA:Kabar Terbaru Pilot Susi Air Disandera KKB Papua, Infonya Sudah Keluar dari Paro

"Jadi memang cenderung satu arah sekarang, kami menunggu informasi yang disampaikan oleh tim-tim yang berada di lapangan dan kemudian mereka melakukan screening informasi, baru disampaikan kepada kami," jelasnya.

Kemudian, pihak Susi Air juga telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Selandia Baru untuk RI Kevin Jeffrey Burnett.

"Lebih kurang materi informasinya itu sama dengan yang kami peroleh," ucapnya.

Menanggapi kabar KKB pimpinan Egianus Kogoya yang meminta tebusan sejumlah uang, Donal mengaku tidak tahu menahu karena informasi seputar hal tersebut disampaikan kepada pemerintah.

BACA JUGA:Penampakan Pesawat Susi Air yang Dibakar KKB Papua Egianus Kogoya

"Jadi tidak tahu kami berapa uang, dan bagaimana uangnya diminta. Tidak mungkin minta uang ke Susi Air di tengah pesawatnya dibakar, nilai harga pesawat itu saja dua juta USD ," ucapnya.

Ia pun mengatakan pihak Susi Air menyerahkan kepada pemerintah selaku pemegang otoritas untuk bernegosiasi dengan KKB Papua untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.

"Kita serahkan kepada pemerintah untuk memutuskan syarat-syarat itu. Kalau minta syararnya senjata, tidak mungkin minta senjata, paling pistol air yang Susi Air punya. Tidak punya kita senjata," kata Donal.

Sebelumnya, Kamis (23/2), KKB pimpinan Egianus Kogoya meminta senjata api dan amunisi untuk dibarter atau ditukar dengan pilot Susi Air yang masih disandera.

BACA JUGA:KKB Sandera Pilot Susi Air dan Minta Papua Merdeka, Mahfud MD: Kami akan Berantas

"Memang benar Egianus ajukan sejumlah permintaan di antaranya senjata api dan amunisi yang akan ditukar dengan pilot asal Selandia Baru, Philip Mark Merthens," ungkap Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri di Timika, Kamis.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber:

Sentimen: netral (50%)