Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Beijing, Washington, Seoul, Pyongyang
Tokoh Terkait
Terungkap, Xi Jinping Sempat Wanti-Wanti Biden di Bali
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela agenda KTT G20 di Bali, Senin. Dalam forum itu, kedua pemimpin membahas beberapa isu seperti Taiwan dan Korea Utara (Korut).
Dalam membahas Taiwan, Xi memberikan sebuah pesan tegas bahwa China akan selalu menegaskan posisinya terkait pulau itu. Ia juga menekankan agar Washington tidak melewati batasan dalam memberlakukan kebijakan terkait Taipei.
"Pertanyaan Taiwan adalah inti dari kepentingan inti China, landasan politik dari hubungan China-AS, dan garis merah pertama yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan China-AS," kata Xi dalam laporan Xinhua yang dikutip Reuters, Selasa (15/11/2022).
"Menyelesaikan pertanyaan Taiwan adalah masalah urusan dalam negeri China dan China," tegasnya.
Dari sisi lain, Biden mengatakan pihaknya berusaha meyakinkan Xi bahwa kebijakan AS di Taiwan terus mendukung sikap 'Satu China' Beijing tidak berubah. Ia juga menegaskan bahwa tak perlu ada perang dingin baru akibat dari ketegangan terkait Taiwan.
"Saya kira tidak ada upaya segera dari pihak China untuk menginvasi Taiwan," ujarnya kepada wartawan.
Pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis menolak klaim kedaulatan Beijing atas wilayah itu. Klaim ini pun ditegaskan oleh dukungan AS, dimana yang terbaru ditunjukan dengan adanya kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke pulau di Pasifik itu.
Sementara itu, terkait Korea Utara (Korut), Biden mengatakan sulit untuk mengetahui apakah Beijing memiliki pengaruh atas pengujian senjata Pyongyang. Namun, ia terus menggarisbawahi komitmen AS dalam melindungi sekutunya yakni Jepang dan Korea Selatan (Korsel) yang berada dekat dengan negara itu.
"Kami harus mengambil tindakan tertentu yang akan lebih defensif atas nama kami... untuk mengirim pesan yang jelas ke Korut. Kami akan membela sekutu kami, serta tanah Amerika dan kemampuan Amerika," katanya.
Ketegangan terkait Korut baru-baru ini memuncak setelah negara pimpinan Kim Jong Un itu meluncurkan ratusan rudal ke wilayah Korsel. Ini terjadi saat Seoul mengadakan latihan militer bersama AS.
Pyongyang menuduh latihan itu sebagai ancaman besar bagi negaranya. Negara itu juga berpandangan bahwa itu latihan bersama Korsel-AS sebagai bentuk provokasi.
[-]
-
Daftar Pemimpin Dunia & Lembaga yang Sudah Tiba di G20 Bali(sef/sef)
Sentimen: positif (88.3%)